Tujuan dan Cara Mengukur Kepuasan Konsumen
Jumat, 18 Mei 2018
Add Comment
Menurut
Schanaars dalam Suntoyo, bahwa
pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah menciptakan konsumen yang puas,
karena terciptanya kepuasan konsumen dapat memberikan beberapa manfaat,
diantaranya hubungan produsen dengan konsumen menjadi harmonis, memberikan
dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas konsumen dan membentuk
suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word
of mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan.
Menurut
Kivetz dan Simonson dalam Sangadji, kepuasan konsumen bisa menjalin hubungan
yang harmonis antara produsen dan konsumen, menciptakan dasar yang baik bagi
pembelian ulang serta terciptanya loyalitas konsumen, membentuk rekomendasi
dari mulut ke mulut yang dapat menguntungkan pebisnis.
Dapat
disimpulkan bahwa tujuan dari membentuk kepuasan konsumen adalah menjalin
hubungan harmonis dengan konsumen sehingga konsumen menjadi loyal dan dapat
merekomendasikan kepada calon konsumen.
Mengukur Kepuasan Konsumen
Ada
beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengukur kepuasan konsumen. Menurut
Kotler dan Keller, terdapat beberapa cara untuk mengukur kepuasan konsumen
sebagai berikut:
a.
Sistem keluhan dan saran
Pebisnis dapat menyediakan formulir untuk konsumen yang berisi
keluhan dan saran, sehingga pebisnis dapat mengetahui kesulitan – kesulitan
yang dihadapi konsumen dan mengambil tindakan untuk mengatasi masalah dan
meminta saran konsumen agar pelayanannya menjadi lebih baik.
b.
Survei Kepuasan Konsumen
Penelitian survei ini akan memperoleh feed back secara langsung oleh konsumen dan memberikan signal positif bahwa pebisnis memberikan
perhatian khusus terhadap para pelanggan. Pengukuran konsumen melalui metode
ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1) Directly
Reportered Satisfaction
Pengukuran dilakukan secara langsung melalui
pertanyaan, seperti seberapa puas anda
terhadap produk A pada skala: sangat
tidak puas, tidak puas, netral, puas, dangat puas
2) Derived
Dissatisfaction
Pertanyaan diajukan menyangkut dua hal utama
yaitu besarnya harapan pelanggan terhadap
atribut tertentu dan besarnya kinerja
yang mereka rasakan.
3) Problem
Analysis
Pelanggan dijadikan responden diminta untuk
mengungkapkan masalah-masalah yang
konsumen hadapi berkaitan dengan penawaran
dan saran untuk melakukan perbaikan.
4) Imprtance-Performance
Analysis
Responden diminta untuk merangking berbagai
atribut dari penwaran berdasakan tingkat
pentingnya setiap atribut dan
merangking seberapa baik kinerja dalam setiap atribut.
c.
Ghost Shopping
Metode yang digunakan untuk melihat kinerja
karyawan dalam melaksanakan pekerjaan dan pelayanan kepada konsumen. Metode ini
dilaksanakan dengan mempekerjakan ghost
shopper untuk berperan sebagai konsumen untuk melakukan penilaian terhadap
karyawan misalnya dengan cara mengajukan berbagai pertanyaan dan keluhan.
d.
Lost Customer
Analysis
Pebisnis berusaha menghubungi konsumen yang telah
berhenti membeli, yang diharapkan dapat memberikan informasi penyebab
terjadinya hal tersebut. Informasi ini dapat bermanfaat untuk pengambilan
kebijaksanaan selanjutnya dalam meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen.
Baca Juga : Kepuasan Konsumen Dalam Prespektif Islam
0 Response to "Tujuan dan Cara Mengukur Kepuasan Konsumen"
Posting Komentar