Kepuasan Konsumen dalam Perspektif Islam




Menurut penulis, kepuasan dapat dilihat dari tujuan berkonsumsi secara Islam yaitu untuk mendatangkan kesehatan fisik, dan rasa bersyukur kepada Allah SWT atas rezeki yang diberikan oleh-Nya. Hal ini ditegaskan Allah dalam Q.S Al-Baqarah (2):172:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ (172)

“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.”

Dalam Tafsir Jalalain Q.S Al-Baqarah (2):172: (Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik) maksudnya yang halal, (yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah) atas makanan yang dihalalkan itu, (jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah).
Dari segi pelayanan, dengan pelayan yang ramah dan lemah lembut akan membuat konsumen merasa terlayani dengan baik dan membuat konsumen merasa nyaman. Hal ini ditegaskan dalam Q.S Ali Imran ayat 159:

فَبِما رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ فَإِذا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ (159)

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”

Dalam Tafsir Jalalain Q.S Ali Imran ayat 159: (Maka berkat) ma merupakan tambahan (rahmat dari Allah kamu menjadi lemah lembut) hai Muhammad (kepada mereka) sehingga kamu hadapi pelanggaran mereka terhadap perintahmu itu dengan sikap lunak (dan sekiranya kamu bersikap keras) artinya akhlakmu jelek tidak terpuji (dan berhati kasar) hingga kamu mengambil tindakan keras terhadap mereka (tentulah mereka akan menjauhkan diri dari sekelilingmu, maka maafkanlah mereka) atas kesalahan yang mereka perbuat (dan mintakanlah ampunan bagi mereka) atas kesalahan-kesalahan itu hingga Kuampuni (serta berundinglah dengan mereka) artinya mintalah pendapat atau buah pikiran mereka (mengenai urusan itu) yakni urusan peperangan dan lain-lain demi mengambil hati mereka, dan agar umat meniru sunah dan jejak langkahmu, maka Rasulullah saw. banyak bermusyawarah dengan mereka. (Kemudian apabila kamu telah berketetapan hati) untuk melaksanakan apa yang kamu kehendaki setelah bermusyawarah itu (maka bertawakallah kepada Allah) artinya percayalah kepada-Nya. (Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal) kepada-Nya.

Konsep kepuasan dalam Islam berdasarkan pemikiran Asy-Syatibi dalam Mustafa Edwin, dapat di istilahkan dengan maslahah. Asy –Syatibi mengkaji teori Maqishid asy-syariah tidak dapat dipisahkan dari pembahasan tentang mashlahah. Dari segi subtansi, wujud al-maqashid asy-syari’ah adalah mashlahah. Maqashid asy-syari’ah terdiri dari pemenuhan manfaat dan kesejahteraan manusia dimana Allah SWT telah menggariskannya pada hukum-hukum-Nya. Maqashid asy-syariah bertujuan untuk memenuhi kebaikan, kesejahteraan, keuntungan, manfaat dan lain sebagainya serta menghindari keburukan syetan.

Menurut Asy – Syatibi mashlahah dapat dibagi menjadi tiga bagian yang berurutan secara hierarkis antara lain dharuriyyat, hajjiyat, dan tahsiniyyat.  Dharuriyyat merupakan maslahat yang paling utama dan menjadikan landasan dalam menegakkan kesejahteraan manusia baik dunia maupun akhirat. Dharuriyyat mencakup pemeliharan lima unsur pokok dalam kehidupan manusia yaitu hifdz al–din (pemeliharan agama), hifdz an-nafs (pemeliharan jiwa), hifdz al ‘aql (pemeliharan akal), hifdz al-nasl (perlindungan keturunan), hifdz al-mal (pemeliharaan harta). Mashlahah Hajjiyyat merupakan jenis mashlahah yang dimaksudkan untuk memudahkan kehidupan, menghilangkan kesulitan atau menjadikan pemeliharan yang lebih baik terhadap kelima unsur pokok manusia. Mashlahah tahsiniyyat ini bertujuan agar manusia dapat melakukan yang terbaik untuk menyempurnakan pemeliharaan, dimana hanya berfungsi sebagai pelengkap, penerang dan penghias kehidupan manusia dan tidak dimaksudkan untuk menghilangkan atau mengurangi kesulitan. Semua barang dan jasa yang mengandung tercapainya dan terpeliharanya kelima unsur tersebut itulah yang disebut mashlahah.

Semua aktivitas yang memiliki mashlahah disebut dengan needs atau kebutuhan. Mencukupi kebutuhan dan bukan memenuhi kepuasan atau keinginan adalah tujuan dari aktivitas ekonomi Islam, dan usaha pencapaiannya dapat dibarengi dengan rasa bersyukur atas nikmat yang Allah SWT berikan, agar dapat menjaga diri dari hasrat duniawi.

Menurut Ibnu Manzhur, bersyukur artinya membalas nikmat dengan ucapan, perbuatan dan disertai niat. Menurut Ibnu Manzhur terdapat tiga wujud syukur, yaitu syukur dengan hati, syukur dengan lisan dan syukur dengan anggota badan atau perbuatan. Syukur dengan hati adalah pengakuan hati bahwa seluruh nikmat yang ada pada hamba, semuanya dating dari Allah SWT. Syukur dalam hati, menghadirkan nikmat-nikmat Allah SWT yang ada padanya. Syukur dengan lisan diimplikasikan melalui sanjungan dan pujian kepada Allah SWT terkait segala nikmat yang telah diberikan oleh-Nya, pengucapan syukur yang dilakukan tidak atas dasar riya atau sombong namun berwujud dzikir. Syukur dengan anggota badan atau perbuatan adalah dengan membiasakan ketaatan kepada Allah SWT dan menjauhkan perilaku dosa, bentuk perilaku syukur dengan anggota tubuh dapat berupa ibadah.

Sehingga penulis dapat menyimpulkan bahwa kepuasan dapat ditunjukan dengan rasa bersyukur atas makanan yang halal lagi baik, dan mengingat tujuan dari kegiatan berkonsumsi, bukan didasari atas banyaknya makanan yang dikonsumsi.
Baca Juga : Faktor Yang Mempengaruhi Kepusaan Konsumen

0 Response to "Kepuasan Konsumen dalam Perspektif Islam"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

pasang