Al-Baqoroh Ayat 11-12
Minggu, 13 Mei 2018
Add Comment
{وَإِذَا
قِيلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوا فِي الأرْضِ قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ (11)
أَلا إِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُونَ وَلَكِنْ لَا يَشْعُرُونَ (12)
}
Dan bila dikatakan kepada mereka, "Janganlah
kalian membuat kerusakan di muka bumi:" Mereka menjawab, "Sesungguhnya kami
orang-orang yang mengadakan perbaikan." Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang
membuat kerusakan tetapi mereka tidak menyadarinya.
As-Sadi di dalam kitab Tafsirnya meriwayatkan dari Abu Malik dan dari Abu
Saleh, dari Ibnu Abbas, juga dari Murrah At-Tabib Al Hamdani, dari Ibnu Mas'ud,
dan dari sejumlah sahabat Nabi Saw. sehubungan dengan firman-Nya, "Dan apabila
dikatakan kepada mereka, 'Janganlah kalian membuat kerusakan di muka bumi,'
mereka menjawab, 'Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan'
(Al-Baqarah: 11), "bahwa mereka adalah orang-orang munafik. Sedangkan yang
dimaksud dengan kerusakan di muka bumi ialah melakukan kekufuran dan perbuatan
maksiat.
Abu Ja'far meriwayatkan dari Ar-Rabi' ibnu Anas, dari Abul Aliyah sehubungan
dengan firman-Nya, "Waiza qila lahum la tufsidu fil ard" artinya
janganlah kalian berbuat maksiat di muka bumi. Kerusakan yang mereka timbulkan
disebabkan perbuatan maksiat mereka terhadap Allah. Karena orang yang durhaka
kepada Allah di muka bumi atau memerintahkan kepada kedurhakaan (kemaksiatan)
berarti telah menimbulkan kerusakan di muka bumi, mengingat kebaikan bumi dan
langit adalah karena perbuatan taat. Hal yang sama dikatakan pula oleh Ar-Rabi'
ibnu Anas dan Qatadah.
Ibnu Juraij meriwayatkan dari Mujahid tentang makna firman-Nya, "Waiza qila
lahum la tufsidufil ardi." Menurutnya, apabila mereka mengerjakan maksiat,
dikatakan kepada mereka, "Janganlah kalian melakukan maksiat ini dan maksiat
itu." Mereka menjawab, "Sesungguhnya kami berada di jalan hidayah dan sebagai
orang-orang yang mengadakan perbaikan."
Waki', Isa ibnu Yunus, dan Assam ibnu Ali mengatakan dari Al-A'masy, dari
Minhal ibnu Amr ibnu Abbad ibnu Abdullah Al-Asadi, dari Salman Al-Farisi,
sehubungan dengan firman-Nya: Dan bila dikatakan kepada mereka, "Janganlah
kalian membuat kerusakan di muka bumi." Mereka menjawab, Sesungguhnya kami
orang-orang yang mengadakan perbaikan." (Al-Baqarah: 11) Menurut Salman
Al-Farisi, orang-orang yang dimaksud oleh ayat ini masih belum ada (di
masanya). Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Ahmad ibnu Usman ibnu
Hakim, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman ibnu Syarik, telah
menceritakan kepadaku ayahku, dari Al-A'masy, dari Zaid ibnu Wahb dan
lain-lainnya, dari Salman Al-Farisi sehubungan dengan makna ayat ini, bahwa
mereka masih belum ada. Ibnu Jarir mengatakan, barangkali Salman r.a. bermaksud bahwa orang-orang
yang memiliki sifat-sifat yang disebut dalam ayat ini melakukan kerusakan yang
jauh lebih besar daripada mereka yang memiliki sifat yang sama di zaman Nabi
Saw. Makna yang dikemukakannya bukan berarti bahwa orang-orang yang memiliki
sifat-sifat tersebut masih belum ada.
Ibnu Jarir mengatakan pula, orang munafik adalah mereka yang melakukan
kerusakan di muka bumi karena perbuatan maksiat mereka terhadap Tuhannya dan
pelanggaran-pelanggaran yang mereka kerjakan terhadap hal-hal yang dilarang oleh
Tuhan. Mereka pun menyia-nyiakan hal-hal yang difardukan-Nya, mereka ragu
terhadap agama Allah yang tidak mau menerima amal seorang pun kecuali dengan
beriman kepadanya dan meyakini hakikatnya. Selain itu mereka berdusta terhadap
kaum mukmin melalui pengakuan mereka yang me-yatakan bahwa dirinya beriman,
padahal di dalam batin mereka dipenuhi oleh keraguan dan kebimbangan. Mereka
juga membantu orang-orang yang mendustakan Allah, kitab-kitab-Nya,
rasul-rasul-Nya, dan kekasih-kekasih-Nya bila mereka menemukan jalan ke arah
itu. Yang demikian itulah kerusakan yang dilakukan oleh orang-orang munafik di
muka bumi, dan mereka menduga bahwa perbuatan mereka itu dinamakan perbaikan di
muka bumi. Makna inilah yang dimaksud oleh Hasan, bahwa sesungguhnya termasuk
menimbulkan kerusakan di muka bumi bila orang-orang mukmin menjadikan
orang-orang kafir sebagai pelindung mereka, sebagaimana yang disebutkan di dalam
firman-Nya:
وَالَّذِينَ
كَفَرُوا بَعْضُهُمْ أَوْلِياءُ بَعْضٍ إِلَّا تَفْعَلُوهُ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي
الْأَرْضِ وَفَسادٌ كَبِيرٌ
Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi
sebagian yang lain. Jika kalian (hai kaum muslim) tidak melaksanakan apa yang
telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan
kerusakan yang besar. (Al-Anfal: 73)
Maka Allah memutuskan (meniadakan) saling tolong antara kaum mukmin dan
orang-orang kafir, sebagaimana yang ditegaskan di dalam firman-Nya yang lain,
yaitu:
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْكافِرِينَ أَوْلِياءَ مِنْ دُونِ
الْمُؤْمِنِينَ أَتُرِيدُونَ أَنْ تَجْعَلُوا لِلَّهِ عَلَيْكُمْ سُلْطاناً
مُبِيناً
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengambil orang-orang kafir
menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kalian mengadakan
alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksa kalian)? (An-Nisa: 144)
Kemudian dalam ayat berikutnya Allah Swt. berfirman:
إِنَّ
الْمُنافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ
نَصِيراً
Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada bagian yang paling
bawah dari neraka, dan kalian tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi
mereka. (An-Nisa: 145)
Mengingat orang munafik dalam sikap lahiriahnya menunjukkan beriman, perihal
yang sebenarnya dapat mengelabui kaum mukmin. Kerusakan yang diakibatkan oleh
orang munafik mudah terjadi, mengingat dia dengan mudah dapat membujuk kaum
mukmin melalui hasutan yang dilancarkannya. Dengan sembunyi-sembunyi orang-orang
munafik bersahabat dengan orang-orang kafir untuk memusuhi kaum mukmin. Padahal
seandainya orang-orang munafik tersebut tetap pada pendirian kafirnya, niscaya
kejahatan yang ditimbulkannya lebih ringan. Seandainya mereka ikhlas dalam
amalnya karena Allah, niscaya mereka beruntung dan beroleh kebahagiaan. Karena
itulah Allah Swt. berfirman: Dan bila dikatakan kepada mereka, "Janganlah
kalian membuat kerusakan di muka bumi Mereka menjawab.”Sesungguhnya kami
orang-orang yang mengadakan perbaikan." (Al-Baqarah: 11)
Dengan kata lain mereka mengatakan, "Kami bermaksud menjadi juru penengah
perdamaian antara kedua golongan, yakni kaum mukmin dan kaum kuffar." Pengertian
ini dikatakan oleh Muhammad ibnu Ishaq, dari Muhammad ibnu Abu Muhammad, dari
Ikrimah atau Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas, sehubungan dengan firman-Nya,
"Waiza qila lahum la tufsidufil ardi qalu innama nahnu muslihuna," yakni
sesungguhnya kami bermaksud melakukan perdamaian di antara kedua golongan, yaitu
golongan kaum mukmin dan ahli kitab. Akan tetapi, anggapan mereka itu dibantah
oleh firman-Nya: Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang
membuat kerusakan, tetapi mereka tidak menyadari. (Al-Baqarah: 12)
Dengan kata lain, dapat diartikan "hanya saja hal yang mereka duga sebagai
perbaikan dan perdainaian itu justru merupakan kerusakan itu sendiri; tetapi
karena kebodohan mereka, mereka tidak merasakan hal itu sebagai
kerusakan.
Tafsir Ibnu Katsir
0 Response to "Al-Baqoroh Ayat 11-12"
Posting Komentar