Strategi Penerapan Harga
Jumat, 18 Mei 2018
Add Comment
Strategi penerapan harga menjadikan tantangan yang semakin
meningkat untuk banyak perusahaan sehubungan dengan deregulasi (kegiatan
atau proses menghapuskan pembatasan dan peraturan), informasi dari pembeli,
persaingan global yang ketat, pertumbuhan pasar yang lambat dan peluang
perusahaan untuk meningkatkan posisi pasarnya. Harga berdampak pada kinerja
keuangan dan berpengaruh penting pada nilai penempatan posisi merek di benak
pelanggan harga juga memugkinkan menjadi sebuah perwakilan dari ukuran kualitas
produk manakala pelanggan sulit mengevaluasi produk yang komplek.
Di dalam proses penetapan harga jual suatu produk, perusahaan
hendaknya mengikuti prosedur yang terdiri dari enam langkah pokok, yaitu
memilih sasaran harga, menentukan permintaan, memperkirakan biaya, menganalisis
pesaing, memilih metode harga dan memilih harga akhir.
1) Memilih Sasaran
Harga
a) Sasaran berorientasi pada volume penjualan dengan mengatur harga
sedemikian rupa untuk meningkatkan volume penjualan. Perusahaan mengasumsikan
bahwa volume penjualan yang lebih tinggi akan menghasilkan biaya per unit lebih
rendah dan laba jangka panjang lebih tinggi serta berasumsi bahwa pasar peka
terhadap harga.
b) Sasaran permintaan pasar adalah penetapan harga yang dihubungkan
dengan harapan pelanggan dan situasi pembelian yang khusus. Sasaran ini sering
di kenal dengan “Beri harga dengan apa yang pasar kehendaki”.
2) Menentukan Permintaan
Perusahaan
menentukan permintaan yang akan memperlihatkan jumlah produk yang akan dibeli
di pasar dalam periode tertentu, pada berbagai tingkat harga. Makin inelastis
permintaan, makin mampu perusahaan menarik turunkan harganya. Penentuan
permintaan dimulai dengan penentuan faktor-faktor yang mempengaruhi kepekaan
harga. Faktor-faktor yang membuat pembeli kurang peka terhadap harga adalah
produk bersifat khusus, pembeli kurang sadar terhadap produk pengganti, pembeli
tidak mudah membandingkan dengan kualitas produk pengganti, yang dibelanjakan
kecil dibanding pendapatan totalnya, yang dibelanjakan kecil dibanding biaya
total produk akhirnya, sebagai biaya ditanggung pihak lain, produk digunakan
bersama dengan aktiva yang dibeli sebelumnya, produk dianggap memiliki
kualitas, pembeli tidak dapat menyimpn produk tersebut.
3) Memperkirakan Harga
Perusahaan
memperkirakan perilaku biaya pada berbagai tingkat produksi dan perilaku biaya
dalam kurva pengalamannya. Biaya perusahaan ada dua jenis, yaitu biaya tetap
dan biaya variabel. Biaya tetap (overhead) adalah biaya yang tidak
bervariasi dengan produksi atau penjualan. Biaya variabel merupakan biaya yang
bervariasi langsung dengan tingkat produksi.
4) Menganalisis
biaya, harga dan penawaran pesaing
5) Perusahaan
dapat menggunakan analisis biaya, permintaan pasar, biaya pesaing, harga
pesaing dan kemungkinan reaksi pesaing sebagai dasar penetapan harga.
Perusahaan juga perlu membandingkan biayanya dengan daya pesaing, apakah biaya
produksinya lebih rendah atau lebih tinggi dan juga harga serta kualitas
penawaran pesaing. Dengan mengetahui biaya, harga dan kualitas pesaing,
perusahaan dapat menggunakan sebagai titik orientasi untuk menetapkan harga.
6) Memilih Penetapan
Harga
Salah
satu penetapan harga berdasarkan nilai merupakan penetapan harga bersifat
manfaat dan harga produk. Semakin tinggi manfaat produk dan semakin rendah
harganya maka semakin tinggi nilai produk tersebut. Manfaat dapat berupa
kualitas, keandalan, keistimewaan, garansi, merek, pilihan, dan pelayanan.
7) Memilih Harga
Akhir
Dalam prosedur
penetapan harga jual merupakan penentuan harga akhir, yang harus mencerminkan
cara-cara psikologis yang paling efektif, harus reaksi-reaksi yang mungkin
timbul dari distributor, dealer, tenaga penjualan perusahaan, pesaing, pedagang
dan pemerintah.
0 Response to "Strategi Penerapan Harga"
Posting Komentar