Manfaat Pemahaman Gaya Hidup dalam Strategi Pemasaran
Jumat, 18 Mei 2018
Add Comment
Psikografik sering diartikan sebagai pengukuran
AIO (Activity, Interest, Opinion),
yaitu pengukuran kegiatan, minat, dan pendapat konsumen. Psikografik memuat beberapa
pertanyaan yang menggambarkan kegiatan, minat dan pendapat konsumen. Pertanyaan
aktivitas meminta untuk mengindikasi apa yang mereka lakukan, apa yang mereka
beli dan bagaimana cara menghabiskan waktu mereka. Pertanyaan minat lebih
memfokuskan pada kesukaan atau preferensi dan prioritas konsumen. Dan
pertanyaan opini menyelidiki pandangan dan perasaan konsumen mengenai
topik-topik peristiwa dunia, lokal, ekonomi dan sosial.
Dimensi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dimensi gaya hidup menurut Mowen dan
Minor, dimana dimensi gaya hidup terbagi menjadi tiga yaitu aktivitas, minat
dan opini. Aktivitas memiliki indikator seperti kerja, hobi, liburan, hiburan,
berbelanja. Minat memiliki indikator seperti makanan, mode, komunitas,
pekerjaan. Dan opini memiliki indikator seperti isu sosial, politik, ekonomi,
pendidikan, produk, budaya.
Perubahan gaya hidup akan mengubah pola
konsumsi seseorang. Pemasar dapat memperoleh empat manfaat dari pemahaman terhadap gaya hidup. Pertama, pemasar dapat
menggunakan gaya hidup konsumen untuk melakukan segmentasi dan memposisikan
produk di pasar sasaran. Kedua, pemahaman gaya hidup konsumen juga akan
membantu dalam memposisikan produk dipasar dengan menggunakan iklan. Ketiga,
jika gaya hidup telah diketahui, maka pemasar dapat menempatkan iklan produknya
pada media yang cocok. Keempat, mengetahui gaya hidup konsumen berarti pemasar
dapat mengembangkan produk sesuai dengan tuntutan gaya hidup mereka. Menurut Widjaja
terdapat empat kategori yang menjadi motif dalam proses pembelian oleh konsumen
guna memenuhi kebutuhandan keinginan konsumen itu sendiri sehingga tercipta
kepuasan terhadap apa yang telah konsumen dapatkan karena lifestyle yaitu:
a.
Utilitarian Purchases
(Pembelian Produk Bermanfaat)
Konsumen
membelanjakan produk ini, dalam kondisi yang tidak sangat mendesak membutuhkan,
tetapi memberikan keyakinan bahwa produksi atau jasa yang dibelinya akan
meningkatkan kehidupan yang lebih baik atau lebih mudah.
b.
Indulgences (Kesukaan Atau
Memanjakan Diri)
Individu
mencoba untuk hidup menikmati sedikit kemewahan tanpa banyak menambah
pengorbanan dari pengeluarannya.Gratifikasi dari produk atau jasa ini terletak
pada faktor emosional.
c.
Lifestyle Luxuries
(Gaya Hidup Mewah)
Lifestyle Luxuries
menawarkan manfaat dan kegunaan bagi konsumen berupa meningkatkan prestige, image, dan superior quality dari sebuah merek. Dalam
hal ini, peranan merek menjadi gratifikasi konsumen untuk membeli produk atau
jasa.
d.
Aspirational Luxuries
(Hasrat Kemewahan)
Seiring dengan indulgences, aspiration luxuries akan
memuaskan konsumen dari aspek kebutuhan emosionalnya. Melalui pembelian,
konsumen dapat mengekspresikan dirinya, sistem nilai, minat dan hasratnya. Kepuasan
muncul dari emosi lebih besar daripada keputusan pemenuhan kebutuhan praktis
atau fungsional.
Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan memilih kategori gaya
hidup seperti diatas dapat mempengaruhi proses pembelian, yang semula hanya
untuk memenuhi kebutuhan fungsional menjadi kebutuhan emosional konsumen yang
berdampak pada kepuasan emosionalnya.
Baca Juga : Apa Itu Servicescape ?
0 Response to "Manfaat Pemahaman Gaya Hidup dalam Strategi Pemasaran"
Posting Komentar