Kriteria Kualitas Pelayanan
Kamis, 17 Mei 2018
Add Comment
Menurut Fitzsimmons yang dikutip oleh M.N Nasution, setidaknya ada
lima kriteria pokok kualitas pelayanan yaitu sebagai berikut:
1) Bentuk fisik (tangibles), yaitu kemampuan perusahaan dalam
menunjukan eksistensinya pada pelanggan. Penampilan dan kemampuan sarana dan
prasarana fisik perusahaan dan lingkungan sekitar. Bentuk bangunan, tata ruang
dan desain interior gedung merupakan bentuk fisik yang dapat meyakini
pelanggan.
2) Kehandalan (reliability), yaitu kemampuan perusahaan untuk
memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan
3) Ketanggapan (responsiveness), yaitu kemampuan perusahaan
untuk menolong pelanggan dan ketersediaan untuk melayani pelanggan dengan baik
4) Jaminan (assurance), yaitu kemampuan pegawai perusahaan
untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan pada perusahaan
5) Empati (empathy), yaitu memberikan perhatian yang tulus dan
bersifat individual yang diberikan kepada para konsumen dengan berupa memahami
keinginan pelanggan.
Menurut Fitzsimmons yang dikutip oleh M.N Nasution, setidaknya ada
lima kriteria pokok kualitas pelayanan yaitu sebagai berikut:
1) Bentuk fisik (tangibles), yaitu kemampuan perusahaan dalam
menunjukan eksistensinya pada pelanggan. Penampilan dan kemampuan sarana dan
prasarana fisik perusahaan dan lingkungan sekitar. Bentuk bangunan, tata ruang
dan desain interior gedung merupakan bentuk fisik yang dapat meyakini
pelanggan.
2) Kehandalan (reliability), yaitu kemampuan perusahaan untuk
memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan
3) Ketanggapan (responsiveness), yaitu kemampuan perusahaan
untuk menolong pelanggan dan ketersediaan untuk melayani pelanggan dengan baik
4) Jaminan (assurance), yaitu kemampuan pegawai perusahaan
untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan pada perusahaan
5)
Empati (empathy), yaitu memberikan perhatian yang tulus dan
bersifat individual yang diberikan kepada para konsumen dengan berupa memahami
keinginan pelanggan.
Christian Gronroos mengemukakan bahwa terdapat
empat faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan, yaitu :
1)
Menjaga dan memperhatikan, bahwa pelanggan akan
merasakan karyawan dan sistem opersional yang ada dapat menyelesaikan problem
mereka.
2) Spontanitas, dimana karyawan menunjukkan keinginan untuk menyelesaikan
masalah pelanggan.
3) Penyelesaian masalah, karyawan yang berhubungan
langsung dengan pelanggan harus memiliki kemampuan untuk menjalankan tugas
berdasarkan standar yang ada, termasuk pelatihan yang diberikan untuk dapat
memberikan pelayanan yang lebih baik.
4) Perbaikan, apabila terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan harus mempunyai personel yang dapat menyiapkan usah-usaha khusus untuk
mengatasi kondisi tersebut.
Di dalam agama Islam dijelaskan
bahwa usaha di bidang bisnis terutama
perdagangan adalah pekerjaan yang mulia. Seperti diisyaratkan Allah Swt
dalam firmannya Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 275
berikut ini:
الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلا كَمَا يَقُومُ الَّذِي
يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا
الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا فَمَنْ
جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّهِ فَانْتَهَى فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى
اللَّهِ وَمَنْ عَادَ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (275)
275.orang-orang yang Makan (mengambil) riba[174] tidak dapat
berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran
(tekanan) penyakit gila [175]. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah
disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan
riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang
yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari
mengambil riba), Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu[176] (sebelum
datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali
(mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal
di dalamnya.
Tafsir
ayat Al-Qur’an Al-Baqarah ayat 275, Allah Swt menuturkan perihal orang-orang
yang bertakwa yaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya, mengeluarkan
zakatnya, juga suka berbuat kebajikan dan memberi sedekah kepada orang-orang
yang membutuhkan bantuan, serta kepada kaum kerabatnya dalam semua waktu dan
berbagai cara, maka Allah Swt menyebutkan perihal orang-orang yang memakan riba
dan memakan harta orang lain dengan cara yang batil serta melakukan berbagai
macam usaha subhat. Melalui ayat ini Allah Swt memberitakan keadaan mereka
kelak disaat mereka dibangkitkan dari kuburnya, lalu berdiri menuju tempat
dihimpunnya semua mahluk.
Berdasarkan
penjelasan diatas maka dapat diindikasikan bahwa sebuah kualitas pelayanan yang
diharapkan oleh masyarakat sebagai penerima layanan mengharapkan tingkat
keunggulan dari setiap jasa pelayanan yang didapat dari pelayanan yang
didapatkan sebelumnya. Bila pelayanan yang diberikan melampaui harapan dari
masyarakat pelanggan maka kualitas pelayanan yang diberikan akan mendapatkan
persepsi yang ideal dari para penerima pelayanan.
0 Response to "Kriteria Kualitas Pelayanan"
Posting Komentar