Al-Baqoroh Ayat 93
Senin, 14 Mei 2018
Add Comment
{وَإِذْ
أَخَذْنَا مِيثَاقَكُمْ وَرَفَعْنَا فَوْقَكُمُ الطُّورَ خُذُوا مَا آتَيْنَاكُمْ
بِقُوَّةٍ وَاسْمَعُوا قَالُوا سَمِعْنَا وَعَصَيْنَا وَأُشْرِبُوا فِي قُلُوبِهِمُ
الْعِجْلَ بِكُفْرِهِمْ قُلْ بِئْسَمَا يَأْمُرُكُمْ بِهِ إِيمَانُكُمْ إِنْ
كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ (93) }
Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji
dari kalian dan Kami angkat Bukit (Tursina) di atas kalian (seraya Kami
berfirman), "Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepada kalian dan
dengarkanlah. Mereka menjawab, "Kami mendengar, tetapi tidak menaati." Dan telah
diresapkan ke dalam hati mereka itu (kecintaan menyembah) anak sapi karena
kekafirannya. Katakanlah, "Amat jahat
perbuatan yang diperintahkan iman kalian kepada diri kalian jika betul kalian
beriman (kepada Taurat)."
Allah Swt. menghitung-hitung kembali terhadap kekeliruan mereka, pelanggaran
mereka terhadap janji dan sifat takabur mereka, serta berpalingnya mereka dari
Allah Swt. hingga di suatu saat diangkat Bukit Tursina di atas mereka, akhirnya
mereka mau menerima janji itu. Tetapi sesudah itu mereka melanggarnya, seperti
yang disebutkan oleh firman-Nya:
{قَالُوا
سَمِعْنَا وَعَصَيْنَا}
Mereka menjawab, "Kami mendengarkan, tetapi tidak menaati"
(Al-Baqarah: 93)
Tafsir ayat ini dikemukakan jauh sebelum ini.
Abdur Razzaq meriwayatkan dari Qatadah sehubungan dengan tafsir firman-Nya:
Dan telah diresapkan ke dalam hati mereka (kecintaan menyembah) anak sapi
karena kekafirannya. (Al-Baqarah: 93) Qatadah mengatakan bahwa menyembah
anak sapi telah meresap ke dalam hati mereka sehingga kecintaan mereka mendalam
terhadap penyembahan tersebut. Hal yang sama dikatakan pula oleh Abul Aliyah dan
Ar-Rabi' ibnu Anas.
قَالَ
الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا عِصَامُ بْنُ خَالِدٍ، حَدَّثَنِي أَبُو بَكْرِ
بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي مَرْيَمَ الْغَسَّانِيُّ، عَنْ خَالِدِ بْنِ
مُحَمَّدٍ الثَّقَفِيِّ، عَنْ بِلَالِ بْنِ أَبِي الدَّرْدَاءِ، عَنْ أَبِي
الدَّرْدَاءِ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
"حُبُّك الشَّيْءَ
يُعْمِي ويُصم".
Imam Ahmad meriwayatkan, telah menceritakan kepada kami Isam ibnu Khalid,
telah menceritakan kepadaku Abu Bakar ibnu Abdullah ibnu Abu Maryam Al-Gassani,
dari Khalid ibnu Muhammad As-Saqafi, dari Bilal ibnu Abu Darda, dari Nabi Saw.
yang telah bersabda: Kecintaanmu kepada sesuatu membuatmu buta dan
tuli.
Hadis ini diriwayatkan pula oleh Imam Abu Daud, dari Haiwah ibnu Syuraih,
dari Baqiyyah, dari Abu Bakar ibnu Abdullah ibnu Abu Maiyam dengan lafaz yang
sama.As-Saddi meriwayatkan bahwa Musa a.s. segera menyembelih anak lembu itu
dengan pisau besar kemudian mencampakkannya ke laut. Setelah itu, maka tiada
suatu laut pun yang mengalir di masa itu kecuali terjadi sesuatu padanya.
Kemudian Musa a.s. berkata kepada mereka, "Minumlah kalian dari airnya!" Maka
mereka pun minum. Barang siapa yang cinta kepada anak lembu itu, maka keluarlah
emas dari kedua sisi kumisnya. Yang demikian itu disebutkan oleh Allah Swt.
melalui firman-Nya: Dan telah diresapkan ke dalam hati mereka itu (kecintaan
menyembah) anak sapi. (Al-Baqarah: 93)
Ibnu Abu Hatim meriwayatkan, telah menceritakan kepada kami Abi (ayahku),
telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Raja', telah menceritakan kepada
kami Israil, dari Abi Ishaq, dari Imarah ibnu Umair dan Abu Abdur Rahman
As-Sulami, dari Ali r.a. yang mengatakan bahwa Musa a.s. menuju ke arah patung
anak lembu itu, lalu meletakkan kendi air di atasnya, kemudian ia mendinginkan
anak lembu itu dengan air kendi tersebut, sedangkan ia berada di pinggir sungai.
Tiada seorang pun yang minum air tersebut dari kalangan orang-orang yang pernah
menyembah anak lembu, melainkan wajahnya menjadi kuning seperti emas.
Sa'id ibnu Jubair mengatakan sehubungan dengan tafsir firman-Nya: Dan
telah diresapkan ke dalam hati mereka itu (kecintaan menyembah) anak sapi.
(Al-Baqarah: 93)Ketika anak lembu itu dibakar, sesudah itu didinginkan dan ditaburkan abunya
(ke sungai), maka mereka meminum airnya hingga wajah mereka tampak kuning
seperti wama minyak za'faran.
Al-Qurtubi meriwayatkan dari kitab Al-Qusyairi, bahwa tiada seorang pun yang
minum air sungai itu dari kalangan orang-orang yang menyembah anak lembu kecuali
ia gila. Kemudian Al-Qurtubi mengatakan, bukan pendapat ini yang dimaksud oleh
ayat ini, karena makna yang dimaksud oleh konteks ayat ini ialah bahwa warna
kuning tampak pada bibir dan wajah mereka. Sedangkan hal yang termaktub
menceritakan bahwa telah diresapkan ke dalam hati mereka kecintaan menyembah
anak lembu, yakni di saat mereka menyembahnya. Kemudian Al-Qurtubi —sehubungan
dengan pengertian ini— mengetengahkan syair An-Nabigah ketika meratapi
kepulangan istrinya yang bernama Asmah:
تَغَلْغَلَ
حُبُّ عَثْمَةَ فِي فُؤَادِي ... فَبَادِيهِ مَعَ
الْخَافِي يَسِيرُ ...
تَغَلْغَلَ
حَيْثُ لَمْ يَبْلُغْ شَرَابٌ ... وَلَا حَزَنٌ
وَلَمْ يَبْلُغْ سُرُورُ ...
أَكَادُ
إِذَا ذَكَرْتُ الْعَهْدَ مِنْهَا ... أَطِيرُ
لَوَ انَّ إِنْسَانًا يَطِيرُ ...
Cinta kepada Asmah telah meresap ke
dalam relung hatiku hingga lahir dan batinku hanya tertuju kepadanya. Begitu
mendalamnya cintaku kepadanya hingga tiada suatu kesedihan dan tiada suatu
kegembiraan pun yang lebih membekas dalam hatiku selain darinya. Serasa daku
ingin terbang bila mengingat nostalgia dengannya, andaikata manusia dapat
terbang.
****************
Firman Allah Swt.:
{قُلْ
بِئْسَمَا يَأْمُرُكُمْ بِهِ إِيمَانُكُمْ إِنْ كُنْتُمْ
مُؤْمِنِينَ}
Katakanlah, "Amat jahat perbuatan yang diperintahkan iman kalian kepada
diri kalian jika betul kalian beriman (kepada Taurat)." (Al-Baqarah: 93)
Artinya, alangkah jahat perbuatan yang sengaja kalian lakukan di masa lalu
dan masa sekarang, yaitu kalian ingkar kepada tanda-tanda kebesaran Allah,
menentang para nabi, dan dengan sengaja kalian ingkar kepada Nabi Muhammad Saw.
Hal terakhir ini merupakan dosa kalian yang paling besar dan paling parah kalian
lakukan, mengingat kalian kafir kepada pemungkas para rasul, sedangkan dia
adalah penghulu para nabi dan para rasul yang diutus kepada seluruh umat
manusia. Bagaimana kalian dapat mendakwakan bahwa diri kalian beriman, sedangkan
kalian telah melakukan semua perbuatan yang buruk itu; antara lain kalian sering
melanggar janji terhadap Allah, ingkar kepada ayat-ayat Allah, dan kalian berani
menyembah anak sapi selain Allah Swt.?
Tafsir Ibnu Katsir
0 Response to "Al-Baqoroh Ayat 93"
Posting Komentar