Al-Baqoroh Ayat 91-92
Senin, 14 Mei 2018
Add Comment
{وَإِذَا
قِيلَ لَهُمْ آمِنُوا بِمَا أَنزلَ اللَّهُ قَالُوا نُؤْمِنُ بِمَا أُنزلَ
عَلَيْنَا وَيَكْفُرُونَ بِمَا وَرَاءَهُ وَهُوَ الْحَقُّ مُصَدِّقًا لِمَا
مَعَهُمْ قُلْ فَلِمَ تَقْتُلُونَ أَنْبِيَاءَ اللَّهِ مِنْ قَبْلُ إِنْ كُنْتُمْ
مُؤْمِنِينَ (91) وَلَقَدْ جَاءَكُمْ مُوسَى بِالْبَيِّنَاتِ ثُمَّ اتَّخَذْتُمُ
الْعِجْلَ مِنْ بَعْدِهِ وَأَنْتُمْ ظَالِمُونَ (92) }
Dan apabila dikatakan kepada mereka,
"Berimanlah kepada Al-Qur'an yang diturunkan Allah," mereka berkata, "Kami hanya
beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami." Dan mereka kafir kepada
Al-Qur'an yang diturunkan sesudahnya, sedangkan Al-Qur'an itu adalah (kitab)
yang hak, yang membenarkan apa yang ada pada mereka. Katakanlah, "Mengapa kalian dahulu membunuh nabi-nabi
Allah jika benar kalian orang-orang yang beriman?" Sesungguhnya Musa telah
datang kepada kalian membawa bukti-bukti kebenaran (mukjizat), kemudian kalian
jadikan anak sapi (sebagai sesembahan) sesudah (kepergian)nya, dan sebenarnya
kalian adalah orang-orang yang zalim.
Allah Swt. berfirman, "Dan apabila dikatakan kepada mereka," yakni
kepada orang-orang Yahudi dan yang semisal dengan mereka dari ka.-langan ahli
kitab.”Berimanlah kepada Al-Qur'an yang diturunkan Allah," kepada Nabi
Muhammad Saw., percayalah kepadanya, dan ikutilah dia. Mereka berkata, "Kami
hanya beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami." Maksudnya, cukup bagi
kami beriman kepada kitab Taurat dan Injil yang diturunkan kepada kami, dan kami
tidak mengakui selain itu. Mereka kafir kepada Al-Qur'an yang diturunkan
sesudahnya, yakni sesudah kitab-kitab tersebut.
Padahal Al-Qur'an itu adalah kitab yang hak, yang membenarkan apa yang ada
pada mereka; yakni mereka mengetahui bahwa kitab yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad Saw. adalah perkara yang hak, yang membenarkan apa yang ada pada
mereka. Lafaz musaddiqan dibaca nasab karena berkedudukan menjadi
hal (keterangan keadaan), yakni keadaan Al-Qur'an itu membenarkan apa
yang ada pada mereka, yakni kitab Taurat dan Injil yang dipegang mereka. Dengan
demikian, di dalam kalimat ini terkandung hujah yang membantah pengakuan mereka;
seperti yang dijelaskan oleh firman Allah Swt. lainnya, yaitu:
{الَّذِينَ
آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُونَهُ كَمَا يَعْرِفُونَ
أَبْنَاءَهُمْ}
Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al-Kitab (Taurat dan
Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri.
(Al-Baqarah: 146)
Kemudian dalam ayat selanjutnya Allah Swt. berfirman, "Mengapa kalian
dahulu membunuh nabi-nabi Allah, jika benar kalian orang-orang yang
beriman?" Yakni jika kalian benar dalam pengakuan kalian yang menyatakan
bahwa kalian beriman kepada kitab-kitab yang diturunkan kepada kalian, mengapa
kalian membunuh para nabi yang datang kepada kalian dengan membawa apa yang
membenarkan yang ada di tangan kalian? Kalian diperintahkan agar memutuskan
hukum berdasarkan kitab Taurat itu dan tidak boleh mengubahnya, padahal kalian
mengetahui bahwa para nabi tersebut benar. Tetapi ternyata kalian membunuh
mereka karena rasa dengki, ingkar, dan takabur kalian terhadap utusan-utusan
Allah. Kalian sama sekali tidak mengikuti kecuali hanya hawa nafsu kalian
sendiri, pendapat kalian, dan selera kalian sendiri. Makna ayat ini sama dengan
firman-Nya:
{أَفَكُلَّمَا
جَاءَكُمْ رَسُولٌ بِمَا لَا تَهْوَى أَنْفُسُكُمُ اسْتَكْبَرْتُمْ فَفَرِيقًا
كَذَّبْتُمْ وَفَرِيقًا تَقْتُلُونَ}
Apakah setiap datang kepada kalian seorang rasul membawa suatu (pelajaran)
yang tidak sesuai dengan keinginan kalian, lalu kalian menyombong; maka beberapa
orang (di antara rasul-rasul itu) kalian dustakan dan beberapa orang (yang lain
dari mereka) kalian bunuh. (Al-Baqarah: 87)
As-Saddi mengatakan sehubungan dengan ayat berikut, bahwa Allah mencela
perbuatan mereka melalui firman-Nya: Katakanlah, "Mengapa kalian dahulu
membunuh nabi-nabi Allah jika benar kalian orang-orang yang beriman.?”
(Al-Baqarah: 91) Menurut Abu Ja'far ibnu Jarir, makna ayat ini adalah
seperti berikut: Katakanlah —hai Muhammad— kepada orang-orang Yahudi Bani Israil
bila telah kamu katakan kepada mereka, "Berimanlah kepada Al-Qur'an yang
diturunkan oleh Allah." Lalu mereka menjawab, "Kami hanya beriman kepada apa
yang diturunkan kepada kami." Katakanlah, "Mengapa kalian membunuh para nabi,
hai orang-orang Yahudi, jika kalian adalah orang-orang yang beriman kepada apa
yang diturunkan oleh Allah? Sesungguhnya Allah telah mengharamkan kepada kalian
membunuh mereka melalui Al-Kitab (Taurat) yang diturunkan kepada kalian. Bahkan
kitab kalian memerintahkan kepada kalian untuk mengikuti para nabi, taat, dan
percaya kepada mereka." Kalimat ayat ini mengandung makna pendustaan dari Allah
terhadap perkataan mereka (orang-orang Yahudi) yang menyatakan bahwa mereka
hanya beriman kepada kitab yang diturunkan kepada mereka; sekaligus sebagai
celaan terhadap sikap mereka yang demikian itu.
"Sesungguhnya Musa telah datang kepada kalian membawa bukti-bukti kebenaran
(mukjizat)," yakni tanda-tanda yang jelas dan bukti-bukti yang tak bisa
dipungkiri lagi. Semuanya menunjukkan bahwa Nabi Musa a.s. adalah utusan Allah
dan tidak ada Tuhan selain Allah. Tanda-tanda yang jelas itu berupa banjir,
belalang, kutu busuk, katak, darah, tongkat, tangan Nabi Musa a.s., terbelahnya
laut, awan menaungi mereka, manna dan salwa, batu, dan lain sebagainya di antara
mukjizat-mukjizat yang mereka saksikan sendiri dengan mata kepala mereka. "Kemudian kalian jadikan anak sapi (sebagai sembahan)," yakni kalian
menjadikannya sebagai sembahan selain dari Allah di hari-hari Nabi Musa a.s.
mengalami kesibukan. Firman Allah Swt., "Sesudah (kepergian)nya," yakni sesudah Nabi Musa
a.s. pergi meninggalkan kalian menuju Bukit Tur untuk bermunajat kepada Allah
Swt. Kelakuan mereka saat itu diterangkan oleh firman-Nya:
{وَاتَّخَذَ
قَوْمُ مُوسَى مِنْ بَعْدِهِ مِنْ حُلِيِّهِمْ عِجْلا جَسَدًا لَهُ
خُوَارٌ}
Dan kaum Musa, setelah kepergian Musa ke Gunung Tur membuat dari
perhiasan-perhiasan (emas) mereka anak lembu yang bertubuh dan bersuara.
(Al-A'raf: 148)
"Dan sebenarnya kalian adalah orang-orang yang zalim," yakni kalian
adalah orang-orang yang zalim karena perbuatan kalian yang menyembah anak lembu
itu, sedangkan kalian mengetahui bahwa tiada yang wajib disembah kecuali hanya
Allah Swt., seperti yang disebutkan oleh firman-Nya yang lain, yaitu:
{وَلَمَّا
سُقِطَ فِي أَيْدِيهِمْ وَرَأَوْا أَنَّهُمْ قَدْ ضَلُّوا قَالُوا لَئِنْ لَمْ
يَرْحَمْنَا رَبُّنَا وَيَغْفِرْ لَنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ
الْخَاسِرِينَ}
Dan setelah mereka sangat menyesali perbuatannya dan meng-tahui bahwa
mereka telah sesat, mereka pun berkata, "Sungguh jika Tuhan kami tidak memberi
rahmat kepada kami dan tidak mengampuni kami, pastilah kami menjadi orang-orang
yang merugi." (Al-A'raf: 149)
Tafsir Ibnu Katsir
0 Response to "Al-Baqoroh Ayat 91-92"
Posting Komentar