Perubahan Sosial
Kamis, 10 Mei 2018
Add Comment
Menurut
Soedjono Dirdjosisworo (1982: 63-64) menyebutkan perubahan sosial adalah
perubahan fundamental yang terjadi dalam struktur sosial, sistem sosial, dan
organisasi sosial.
a. Struktur sosial dimaskdukan adalah bentuk dari pada seluruh
jaringan hubungan antar individu dalam masyarakat dimana terjalin interaksi ,
interalasi, dan komunikasi sosial.
b. Sistem sosial dimaksdukan adalah keseluruhan jaringan hubungan
antar-individu dalam kelompok sosial, yang berhubungan dengan nilai-nilai dan pola-pola
kebudayaan serta kaidah-kaidah masyarakat tersebut.
c. Organisasi sosial dimaksudkan adalah wadah-wadah pergaulan kelompok
yang disusun secara jelas antara petugas dan tugas-tugasnya yang berhubungan
dengan usaha mencapai tujuan tertentu, yang umumnya berhubungan dengan aspek
kesejahteraan dan keamanan anggota organisasi.
Menurut Selo
Soermadjan (1962: 379) juga memberikan tanggapan tentang apa pengertian
perubahan sosial itu. Dia mengatakan bahwa perubahan sosial adalah segala
perubahan yang terjadi pada lembaga lembaga kemasyarakatan di dalam masyarakat
yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai,
sikap-sikap, dan pola pola peri kelakuan di antara kelompok kelompok dalam
masyarakat tersebut.
Pengertian Perubahan
Sosial menurut Kingsley Davis, Menurut Kingsley Perubahan Sosial adalah
perubahan-perubahan yang terjadi di dalam fungsi dan struktur masyarakat.
Contoh perubahan sosial dalam hal ini yaitu timbulnya organisasi buruh dalam
masyarakat kapitalis yang menjadi penyebab terjadinya perubahan-perubhan dalam
hubungan antara buruh dan majikan di dalam perusahaan. Perusahaan ini bisa
menyebabkan perubahan dalam organisasi ekonomi dan politik, seperti adanya
partai buruh.
Menurut John
Lewis Gillin dan John Philip Gillin memberikan tanggapan dalam salah satu
karangannya bahwa pengertian perubahan sosial sebagai suatu variasi cara cara
hidup yang telah diterima, yang disebabkan baik karena perubahan kondisi
geografis, kebudayaan materiil, komposisi penduduk, ideologi maupun disebabkan karena adanya difusi maupun
penemuan penemuan baru dalam masyarakat tersebut.
Sedangkan
menurut Robert H. Lauer (1989 : 5) mendefinisikan perubahan sosial menunjuk
kepada perubahan fenomena sosial di berbagai tingkat kehidupan manusia mulai dari
tingkat individual hingga tingkat dunia.
Berdasarkan
pendapat para ahli di atas dapatlah dimengerti bahwa yang dimaksud dengan
perubahan sosial adalah perubahan yanng terjadi dalam masyarakat meliputi
perubahan struktur, sistem dan organisasi sosial sebagai akibat adanya
modifikasi pola-pola kehidupan manusia, yang dipengaruhi oleh adanya daktor
kebutuhan intern dan ektern masyarakat itu sendiri.
1.
Sebab-Sebab Terjadinya Perubahan Sosial
Astrid S.
Susanto (1985: 166) menyebutkan bahwa, sebab-sebab timbulnya perubahan sosial
karena:
a.
Keadaan geografi tempat pengelompokan sosial
b.
Keadaan biofisik kelompok
c.
Kebudayaan
d.
Sifat anomi manusia
Keempat unsur
ini saling mempengaruhi dan akhirnya memengaruhi bidang-bidang lain seperti
teknologi, ilmu pengetahuan, organisasi, dan pengetahuan masyarakat.
Faktor-faktor ini kemudian menimbulkan lagi perubahan dalam bidang
transportasi, ekonomi, politik, dan bidang sosial lainnya.
Peledakan
penduduk dapat juga menjadi faktor penentu timbulnya perubahan sosial , karena
keadaan biologi lebih mendahului kesiapan orang untuk maju, tidak jarang
perubahan ini menyebabkan kesulitan bagi masyarakat atau pemerintah setempat
apabila tidak diiringi oleh tindakan pengendalian lajunya pertumbuhan penduduk.
Faktor kebudayaan
diatas yang juga dapat dianggap sebagai faktor
penentu perubahan sosial, dapat diberi contoh misalnya karena kebudayaan
dengan semua tradisinya kadang-kadang menyebabkan orang tidak mau atau tidak
berani mengadakan kemajuan , apabila perubahan sosial itu mereka anggap bertentangan dengan kebudayaan
yang telah mengakar dalam kehidupan mereka, sehingga mereka tidak melihat segi
manfaat dari kemungkinan adannya perubahan sosial tersebut.
Sifat anomi
(menjauhi diri dari masyarakat) yang dianggap dapat menjadi faktor penentu
perubahan sosial, karena pada umumnya mereka yang bersifat seperti ini
berkeinginan selalu untuk melakukan
sesuatunya secara sendiri-sendiri. Anomi yang di kenal dalam teori sosiologi
ada dua macam , yaitu anomi sederhana dan anomi gawat.
Dengan demikian
dapat dimengerti bahwa sebab-sebab terjadinya perubahan sosial dapat disebutkan
karena adanya pengaruh dari dalam dan luar masyarakat itu sendiri. Sebab dari
dalam masyarakat antara lain karena bertambah atau berkurangnya penduduk,
penemuan-penemuan baru, pertentangan dalam masyarakat, dan terjadinya
pemberontakan atau revolusi dalam tubuh masyarakat bersangkutan. Penyebab dari
luar masyarakat antara lain adalah sebab yang berasal dari lingkungan alam
fisik yang ada di sekitar manusia, peperangan dan pengaruh kebudayaan
masyarakat lain.
2.
Faktor Pendorong Perubahan Sosial
Beberapa faktor
pendorong terjadinya perubahan sosial dapat disebutkan antara lain:
a.
Adanya
kontak dengan kebudayaan lain. Salah satu proses yang menyangkut dalam hai ini
adalah difusi (proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari orang ke orang
lain), dengan difusi suatu penemuan baru yang telah diterima oleh masyarakat
dapat diteruskan dan disebrakan pada masyarakat luas sampai umat manusia di
dunia dapat menikmati kegunaan kemajuan peradaban , yaitu antara lain proses
tersebut merupakan pendorong bagi pertumbuhan suatu kebudayaan masyarakat
manusia.
b.
Adanya sistem pendidikan formal yang maju. Pendidikan mengajarkan
pada setiap orang agar dapat berpikir lebih objektif terutama terhadap
penilaian manfaat kebudayaan dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia.
c.
Adanya sikap menghargai hasil karya orang lain serta keinginan
untuk maju. Contohnya memberi hadiah atau penghargaan terhadap hasil karya
orang
d.
Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang yang bukan
merupakan delik
e.
Sistem terbuka dalam lapisan-lapisan sosialnya. Pada sistem lapisan
yang terbuka memungkinkan adanya gerak sosial vertikal yang luas yang berarti
memberi kesempatan bagi orang perorangan untuk maju atau dasar
kemampuan-kemampuan anggota masyarakat.
f.
Adanya penduduk yang heterogen. Masyarakat yang anggotanya terdiri
dari kelompok-kelompok sosial yang memiliki latar belakang kebudayaan yang
berbeda ras, ideologi, dan sebagainya mudah terjadi pertentangan yang
menyebabkan suatu goncangan sosial, yang merupakan suatu pendorong bagi
terjadinya perubahan dalam masyarakat.
g.
Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu.
Keadaan seperti ini apabila terjadi dalam waktu yang lama, dimana masyarakat
mengalami tekanan-tekanan dan kekecewaan dalam menyebabkan timbulnya revolusi
dalam masyarakat.
h.
Orientasi ke masa depan
i.
Nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk memperbaiki
hidupnya.
j.
Adanya disorganisasi dalam masyarakat, sikap mudah menerima hal-hal
yang baru, dan seterusnya.
3.
Faktor Penghambat Terjadinya Perubahan Sosial
Beberapa faktor
penghambat terjadinya perubahan sosial antara lain sebagai berikut:
a.
Kurangnya hubungan suatu masyarakat dengan masyarakat lain.
b.
Terlambatnnya perkembangan ilmu pengetahuan salam satu masyarakat.
c.
Sikap masyarakat sangat tradisional.
d.
Adanya kepentingan yang telah tertanam dengan kuat sekali dalam
suatu organisasi sosial, mereka sangat menikmati kedudukannya.
e.
Adanya rasa takut atau khawatir terjadinya kegoncangan pada
transisi kebudayaan.
f.
Sikap tertutup terhadap hal-hal yang baru.
g.
Asal hambatan yang bersifat ideologis.
h.
Adanya adat atau kebiasaan.
i.
Adanya sikap masyarakat yang beranggapan bahwa hidup ini pada
hakikatnya buruk da tidak mungkin diperbaiki.
4.
Proses Perubahan Sosial
Beberapa bentuk
proses perubahan sosial dapat disebutkan sebagai berikut:
a.
Proses perubahan sosial melalui evolusi sosial
b.
Proses perubahan sosial melalui mobilitas sosial
c.
Proses perubahan sosial melalui revolusi sosial
Tentang hal
yang di atas , Bogardus berpendapat (Asrtrid S. Susanto, 1985: 170-173) antara
lain:
a.
Proses perubahan sosal melalui evolusi sosial.
Evolusi sosial merupakan perkembangan gradual yaitu karena adanya
kerjasama harmonis antara manusia dengan lingkungannya, dan dikenal
bentuk-bentuk evolusi ssebagai berikut:
1)
Evolusi kosmis adalah taraf evolusi dalam bentuk pertumbuhan ,
perkembangan atau kemunduran hidup manusia.
2)
Evolusi organis adalah evolusi yang ditemukan dakam bentuk survival
of the fittest, yaitu perjuangan manusia untuk mempertahankan hidupnya
3)
Evolusi mental adalahevolusi sebagai akibat adanya perubahan
teknologi dan perubahan kebudayaan.
b.
Proses perubahan sosial melalui mobilitas sosial
Mobilitas sosial adalah keinginan akan perubahan yang diorganisasi.
Sebab dari gerakan sosial ini ialah penyesuaian diri dengan keadaan (ekologi)
karena didorong oleh keinginan manusia akan hidup dalam keadaan yang lebih
baik, serta pemanfaatan dari penemuan-penemuan baru.
c.
Proses perubahan sosial melalui revolusi sosial
Pada umumnya revolusi ditandai oleh adanya ketidakpuasan dari
golongan tertentu, dan biasanya didahului oleh tersebarnya suatu ide baru.
Suatu proses perubahan sosial akan lebih mudah terjadi apabila
masyarakat yang bersangkutan bersikap terbuka terhadap hal-hal atau unsur-unsur
baru , baik yang datangnya dari luar maupun dari dalam. Sikap yang terbuka
tersebut menurut Soejono Soekanto (1982: 95) lazimnya apabila masyarakat
memiliki latar belakang pendidikan yang cukup tinggi, yang mengerti dan percaya
tentang manfaat ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, pelopor perubahan
juga harus dapat menjelaskan secara konkret kegunaan unsur-unsur yang akan
dilembagakan. Oleh karena itu apabila ingin diadakan perubahan, maka diperlukan
persiapan yang matang sekali.
Biasanya perubahan sosial harus dimulai dengan usaha-usaha yang
persuasif karena ada kecenderungan bahwa hal-hal yang dipaksakan akan
menghasilkan suatu sikap atau perikelakuan yang menentang dan mungkin berwujud
atau mungkin merupakan sikap melawan yang diam-diam tersebut pada suatu ketika
mungkin akan meledak sehingga menimbulkan akibat negatif yang mengoncangkan
masyarakat secara menyeluruh dan mendasar.
Inti proses modernisasi pada hakikatnya adalah adanya peningkatan
kemampuan dari masyarakat untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya yang
mendasar dan meliputi:
a.
Kebutuhan akan sandang, pangan dan papan
b.
Keselamatan terhadap jiwa dan harga benda
c.
Kesempatan yang wajar untuk dihargai sehingga seseorang itu
memiliki harga diri yang diharapkan
d.
Kesempatan untuk dapat mengembangkan kemampuan atau potensi.
e.
Mendapatkan kasih sayang dari sesamanya.
0 Response to "Perubahan Sosial"
Posting Komentar