Perubahan Sosial

Menurut Soedjono Dirdjosisworo (1982: 63-64) menyebutkan perubahan sosial adalah perubahan fundamental yang terjadi dalam struktur sosial, sistem sosial, dan organisasi sosial.
a.  Struktur sosial dimaskdukan adalah bentuk dari pada seluruh jaringan hubungan antar individu dalam masyarakat dimana terjalin interaksi , interalasi, dan komunikasi sosial.
b.   Sistem sosial dimaksdukan adalah keseluruhan jaringan hubungan antar-individu dalam kelompok sosial, yang berhubungan dengan nilai-nilai dan pola-pola kebudayaan serta kaidah-kaidah masyarakat tersebut.
c.  Organisasi sosial dimaksudkan adalah wadah-wadah pergaulan kelompok yang disusun secara jelas antara petugas dan tugas-tugasnya yang berhubungan dengan usaha mencapai tujuan tertentu, yang umumnya berhubungan dengan aspek kesejahteraan dan keamanan anggota organisasi.

Menurut Selo Soermadjan (1962: 379) juga memberikan tanggapan tentang apa pengertian perubahan sosial itu. Dia mengatakan bahwa perubahan sosial adalah segala perubahan yang terjadi pada lembaga lembaga kemasyarakatan di dalam masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap, dan pola pola peri kelakuan di antara kelompok kelompok dalam masyarakat tersebut.
Pengertian Perubahan Sosial menurut Kingsley Davis, Menurut Kingsley Perubahan Sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi di dalam fungsi dan struktur masyarakat. Contoh perubahan sosial dalam hal ini yaitu timbulnya organisasi buruh dalam masyarakat kapitalis yang menjadi penyebab terjadinya perubahan-perubhan dalam hubungan antara buruh dan majikan di dalam perusahaan. Perusahaan ini bisa menyebabkan perubahan dalam organisasi ekonomi dan politik, seperti adanya partai buruh.
Menurut John Lewis Gillin dan John Philip Gillin memberikan tanggapan dalam salah satu karangannya bahwa pengertian perubahan sosial sebagai suatu variasi cara cara hidup yang telah diterima, yang disebabkan baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan materiil, komposisi penduduk, ideologi  maupun disebabkan karena adanya difusi maupun penemuan penemuan baru dalam masyarakat  tersebut.
Sedangkan menurut Robert H. Lauer (1989 : 5) mendefinisikan perubahan sosial menunjuk kepada perubahan fenomena sosial di berbagai tingkat kehidupan manusia mulai dari tingkat individual  hingga tingkat dunia.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapatlah dimengerti bahwa yang dimaksud dengan perubahan sosial adalah perubahan yanng terjadi dalam masyarakat meliputi perubahan struktur, sistem dan organisasi sosial sebagai akibat adanya modifikasi pola-pola kehidupan manusia, yang dipengaruhi oleh adanya daktor kebutuhan intern dan ektern masyarakat itu sendiri.

1.    Sebab-Sebab Terjadinya Perubahan Sosial
Astrid S. Susanto (1985: 166) menyebutkan bahwa, sebab-sebab timbulnya perubahan sosial karena:
a.    Keadaan geografi tempat pengelompokan sosial
b.    Keadaan biofisik kelompok
c.    Kebudayaan
d.   Sifat anomi manusia
Keempat unsur ini saling mempengaruhi dan akhirnya memengaruhi bidang-bidang lain seperti teknologi, ilmu pengetahuan, organisasi, dan pengetahuan masyarakat. Faktor-faktor ini kemudian menimbulkan lagi perubahan dalam bidang transportasi, ekonomi, politik, dan bidang sosial lainnya.
Peledakan penduduk dapat juga menjadi faktor penentu timbulnya perubahan sosial , karena keadaan biologi lebih mendahului kesiapan orang untuk maju, tidak jarang perubahan ini menyebabkan kesulitan bagi masyarakat atau pemerintah setempat apabila tidak diiringi oleh tindakan pengendalian lajunya pertumbuhan penduduk.
Faktor kebudayaan diatas yang juga dapat dianggap sebagai faktor  penentu perubahan sosial, dapat diberi contoh misalnya karena kebudayaan dengan semua tradisinya kadang-kadang menyebabkan orang tidak mau atau tidak berani mengadakan kemajuan , apabila perubahan sosial itu  mereka anggap bertentangan dengan kebudayaan yang telah mengakar dalam kehidupan mereka, sehingga mereka tidak melihat segi manfaat dari kemungkinan adannya perubahan sosial tersebut.
Sifat anomi (menjauhi diri dari masyarakat) yang dianggap dapat menjadi faktor penentu perubahan sosial, karena pada umumnya mereka yang bersifat seperti ini berkeinginan  selalu untuk melakukan sesuatunya secara sendiri-sendiri. Anomi yang di kenal dalam teori sosiologi ada dua macam , yaitu anomi sederhana dan anomi gawat.
Dengan demikian dapat dimengerti bahwa sebab-sebab terjadinya perubahan sosial dapat disebutkan karena adanya pengaruh dari dalam dan luar masyarakat itu sendiri. Sebab dari dalam masyarakat antara lain karena bertambah atau berkurangnya penduduk, penemuan-penemuan baru, pertentangan dalam masyarakat, dan terjadinya pemberontakan atau revolusi dalam tubuh masyarakat bersangkutan. Penyebab dari luar masyarakat antara lain adalah sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik yang ada di sekitar manusia, peperangan dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.

2.      Faktor Pendorong Perubahan Sosial
Beberapa faktor pendorong terjadinya perubahan sosial dapat disebutkan antara lain:
a.    Adanya kontak dengan kebudayaan lain. Salah satu proses yang menyangkut dalam hai ini adalah difusi (proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari orang ke orang lain), dengan difusi suatu penemuan baru yang telah diterima oleh masyarakat dapat diteruskan dan disebrakan pada masyarakat luas sampai umat manusia di dunia dapat menikmati kegunaan kemajuan peradaban , yaitu antara lain proses tersebut merupakan pendorong bagi pertumbuhan suatu kebudayaan masyarakat manusia.
b.    Adanya sistem pendidikan formal yang maju. Pendidikan mengajarkan pada setiap orang agar dapat berpikir lebih objektif terutama terhadap penilaian manfaat kebudayaan dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia.
c.    Adanya sikap menghargai hasil karya orang lain serta keinginan untuk maju. Contohnya memberi hadiah atau penghargaan terhadap hasil karya orang
d.   Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang yang bukan merupakan delik
e.    Sistem terbuka dalam lapisan-lapisan sosialnya. Pada sistem lapisan yang terbuka memungkinkan adanya gerak sosial vertikal yang luas yang berarti memberi kesempatan bagi orang perorangan untuk maju atau dasar kemampuan-kemampuan anggota masyarakat.
f.     Adanya penduduk yang heterogen. Masyarakat yang anggotanya terdiri dari kelompok-kelompok sosial yang memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda ras, ideologi, dan sebagainya mudah terjadi pertentangan yang menyebabkan suatu goncangan sosial, yang merupakan suatu pendorong bagi terjadinya perubahan dalam masyarakat.
g.    Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu. Keadaan seperti ini apabila terjadi dalam waktu yang lama, dimana masyarakat mengalami tekanan-tekanan dan kekecewaan dalam menyebabkan timbulnya revolusi dalam masyarakat.
h.    Orientasi ke masa depan
i.      Nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk memperbaiki hidupnya.
j.      Adanya disorganisasi dalam masyarakat, sikap mudah menerima hal-hal yang baru, dan seterusnya.

3.      Faktor Penghambat Terjadinya Perubahan Sosial
Beberapa faktor penghambat terjadinya perubahan sosial antara lain sebagai berikut:
a.    Kurangnya hubungan suatu masyarakat dengan masyarakat lain.
b.    Terlambatnnya perkembangan ilmu pengetahuan salam satu masyarakat.
c.    Sikap masyarakat sangat tradisional.
d.   Adanya kepentingan yang telah tertanam dengan kuat sekali dalam suatu organisasi sosial, mereka sangat menikmati kedudukannya.
e.    Adanya rasa takut atau khawatir terjadinya kegoncangan pada transisi kebudayaan.
f.     Sikap tertutup terhadap hal-hal yang baru.
g.    Asal hambatan yang bersifat ideologis.
h.    Adanya adat atau kebiasaan.
i.      Adanya sikap masyarakat yang beranggapan bahwa hidup ini pada hakikatnya buruk da tidak mungkin diperbaiki.

4.      Proses Perubahan Sosial
Beberapa bentuk proses perubahan sosial dapat disebutkan sebagai berikut:
a.    Proses perubahan sosial melalui evolusi sosial
b.    Proses perubahan sosial melalui mobilitas sosial
c.    Proses perubahan sosial melalui revolusi sosial

Tentang hal yang di atas , Bogardus berpendapat (Asrtrid S. Susanto, 1985: 170-173) antara lain:
a.    Proses perubahan sosal melalui evolusi sosial.
Evolusi sosial merupakan perkembangan gradual yaitu karena adanya kerjasama harmonis antara manusia dengan lingkungannya, dan dikenal bentuk-bentuk evolusi ssebagai berikut:
1)   Evolusi kosmis adalah taraf evolusi dalam bentuk pertumbuhan , perkembangan atau kemunduran hidup manusia.
2)   Evolusi organis adalah evolusi yang ditemukan dakam bentuk survival of the fittest, yaitu perjuangan manusia untuk mempertahankan hidupnya
3)   Evolusi mental adalahevolusi sebagai akibat adanya perubahan teknologi dan perubahan kebudayaan.


b.   Proses perubahan sosial melalui mobilitas sosial
Mobilitas sosial adalah keinginan akan perubahan yang diorganisasi. Sebab dari gerakan sosial ini ialah penyesuaian diri dengan keadaan (ekologi) karena didorong oleh keinginan manusia akan hidup dalam keadaan yang lebih baik, serta pemanfaatan dari penemuan-penemuan baru.
c.    Proses perubahan sosial melalui revolusi sosial
Pada umumnya revolusi ditandai oleh adanya ketidakpuasan dari golongan tertentu, dan biasanya didahului oleh tersebarnya suatu ide baru.
Suatu proses perubahan sosial akan lebih mudah terjadi apabila masyarakat yang bersangkutan bersikap terbuka terhadap hal-hal atau unsur-unsur baru , baik yang datangnya dari luar maupun dari dalam. Sikap yang terbuka tersebut menurut Soejono Soekanto (1982: 95) lazimnya apabila masyarakat memiliki latar belakang pendidikan yang cukup tinggi, yang mengerti dan percaya tentang manfaat ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, pelopor perubahan juga harus dapat menjelaskan secara konkret kegunaan unsur-unsur yang akan dilembagakan. Oleh karena itu apabila ingin diadakan perubahan, maka diperlukan persiapan yang matang sekali.
Biasanya perubahan sosial harus dimulai dengan usaha-usaha yang persuasif karena ada kecenderungan bahwa hal-hal yang dipaksakan akan menghasilkan suatu sikap atau perikelakuan yang menentang dan mungkin berwujud atau mungkin merupakan sikap melawan yang diam-diam tersebut pada suatu ketika mungkin akan meledak sehingga menimbulkan akibat negatif yang mengoncangkan masyarakat secara menyeluruh dan mendasar.
Inti proses modernisasi pada hakikatnya adalah adanya peningkatan kemampuan dari masyarakat untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya yang mendasar dan meliputi:

a.    Kebutuhan akan sandang, pangan dan papan
b.    Keselamatan terhadap jiwa dan harga benda
c.    Kesempatan yang wajar untuk dihargai sehingga seseorang itu memiliki harga diri yang diharapkan
d.   Kesempatan untuk dapat mengembangkan kemampuan atau potensi.
e.    Mendapatkan kasih sayang dari sesamanya.

0 Response to "Perubahan Sosial"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

pasang