Aspek Manajemen Operasi : Persediaan Produk dan Bahan Baku
Sabtu, 19 Mei 2018
Add Comment
Persediaan adalah
sumber daya menganggur (idle resaurces) yang menunggu proses lebih
lanjut. Dalam hal ini proses lebih lanjut pada kegiatan produksi pada sistem
manufaktur dan kegiatan pemasaran pada sistem distribusi atau kegiatan
konsusmsi pada sistem rumah tangga. Allah
SWT menciptakan alam semesta dengan hak dan perencanaan yang matang dan
disertai dengan tujuan yang jelas, disebutkan dalam firman Allah dalam Al-Qur’an
surat Shād ayat 27:
وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاءَ وَالأرْضَ وَمَا
بَيْنَهُمَا بَاطِلا ذَلِكَ ظَنُّ الَّذِينَ كَفَرُوا فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ
كَفَرُوا مِنَ النَّارِ (27)
“ Dan kami tidak menciptakan langit dan bumi
dan apa yang ada di antara keduanya dengan sia-sia. Itu anggapan orang-orang
kafir, maka celakalah orang-orang yang kafir itu karena mereka akan masuk
neraka”.
Dijelaska pula dalan tafsir Jalalain yaitu:
(dan kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya
dengan batil) dengan main-main (yang demikian itu) yakni penciptaan hal
tersebut tanpa hikmah (adalah anggapan orang-orang kafir) dari penduduk mekah
(maka neraka Waillah) Wail adalah nama sebuah lembah di neraka (bagi
orang-orang kafir karena mereka akan masuk neraka).
Jika tidak adanya perhitungan yang baik dan
matang, maka akan berdampak pada pengeluaran biaya yang lebih besar yang juga
berdampak pada biaya produksi dan pada akhirnya konsumen diberatkan dengan
harga produk yang mahal. Maka dari itu perlu adanya
perhitungan yang tepat yang berdasarkan nilai keseimbangan. Keseimbangan
merupakan nilai dasar yang pengaruhnya terlihat pada berbagai aspek tingkah
ekonomi muslim, misalkan kesederhanaan (moderation), berhemat (parsimony),
dan menjauhi pemborosan (extravagance). Hal tersebut dapat kita lihat dalam surat Al-Furqān ayat
67:
وَالَّذِينَ إِذَا
أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَلِكَ قَوَامًا (67)
Artinya:
Dan (termasuk hamba-hamba tuhan yang maha
pengasih) orang-orang yang apabila menginfakan (harta), mereka tidak
berlebihan, dan tidak (pula)kikir, diantara keduanya secara wajar.
Dijelaskan
pula dalam tafsir Al-Jalalain sebagai berikut:
(Dan
orang-orang yang apabila membelanjakan) hartanya kepada anak-anak mereka (mereka
tidak berlebih-lebihan dan tidak pula kikir) dapat dibaca Yaqturū dan Yaqtirū,
artinya tidak mempersempit perbelanjaannya (dan adalah) nafkah mereka (di
antara yang demikian itu) diantara berlebih-lebihan dan kikir (mengambil jalan
pertengahan) yakni tengah-tengah.
Dapat kita telaah dari ayat di atas
adalah konsep nilai kesederhanaan itu berlaku dan mencakup dalam setiap aspek
kehidupan dan juga aspek ekonomi tentunya, yaitu dalam menjauhi hal-hal yang
bersifat pemborosan yang berlaku dalam semua hal yaitu pembelanjaan dan sedekah
(berlebihan). Nilai keseimbangan ini selain
mengutamakan kepentingan dunia dan kepentingan umum, dengan dipeliharanya
keseimbangan antara hak dan kewajiban. Termasuk di dalam keseimbangan ini
adalah fid dunyā wal akhiroh yang paling diutamakan.
Dalam suatu perusahaan tingkahlaku seimbang ini bisa dilihat dari
bagaimana penyesuaian jumlah produk, tidak melakukan penyetokan yang
berlebihan, kesesuaian manfaat dengan uang yang dikeluarkan pembeli, tidak melebih-lebihkan
manfaat produk (dalam mengiklankan), dan tentunya perlu juga adanya
keseimbangan dalam waktu artinya ada
pembagian waktu (tidak kerja terus). Ada
beberpa fungsi dari mengadakannya pengendalian persedian, yaitu:
a) Untuk
memberikan stok barang agar dapat memenuhi permintaan konsumen.
b) Untuk menghindari
dari kekurangan stok.
c) Untuk
mengambil keuntungan dari potongan harga karena pembelian dalam jumlah banyak.
d)
Untuk menghindari inflasi dan perubahan harga.
e) Untuk
menjaga agar poroses produksi berlangsung dengan baik.
Terkait
persediaan ada beberpa jenis persediaan, yaitu :
a) Bahan
baku, input awal dari proses transformasi menjadi produk jadi.
b) Barang
setengah jadi merupakan bentuk pealihan antara bahan baku dan pruduk setengah
jadi.
c) Barang
pemeliharaan atau perbaikan atau operasi.
d) Barang
jadi, merupakan hasil akhir proses transformasi yang siap di pasarkan kepada
konsumen.
Baca Juga : Aspek Manajemen Operasi : Penjadwalan Produksi
0 Response to "Aspek Manajemen Operasi : Persediaan Produk dan Bahan Baku"
Posting Komentar