Aspek Manajemen Operasi : Persediaan Produk dan Bahan Baku



Persediaan adalah sumber daya menganggur (idle resaurces) yang menunggu proses lebih lanjut. Dalam hal ini proses lebih lanjut pada kegiatan produksi pada sistem manufaktur dan kegiatan pemasaran pada sistem distribusi atau kegiatan konsusmsi pada sistem rumah tangga. Allah SWT menciptakan alam semesta dengan hak dan perencanaan yang matang dan disertai dengan tujuan yang jelas, disebutkan dalam firman Allah dalam Al-Qur’an surat Shād ayat 27:

وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاءَ وَالأرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا بَاطِلا ذَلِكَ ظَنُّ الَّذِينَ كَفَرُوا فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ كَفَرُوا مِنَ النَّارِ (27)

 “ Dan kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dengan sia-sia. Itu anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang yang kafir itu karena mereka akan masuk neraka”.

Dijelaska pula dalan tafsir Jalalain yaitu: (dan kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dengan batil) dengan main-main (yang demikian itu) yakni penciptaan hal tersebut tanpa hikmah (adalah anggapan orang-orang kafir) dari penduduk mekah (maka neraka Waillah) Wail adalah nama sebuah lembah di neraka (bagi orang-orang kafir karena mereka akan masuk neraka).

Jika tidak adanya perhitungan yang baik dan matang, maka akan berdampak pada pengeluaran biaya yang lebih besar yang juga berdampak pada biaya produksi dan pada akhirnya konsumen diberatkan dengan harga produk yang mahal. Maka dari itu perlu adanya perhitungan yang tepat yang berdasarkan nilai keseimbangan. Keseimbangan merupakan nilai dasar yang pengaruhnya terlihat pada berbagai aspek tingkah ekonomi muslim, misalkan kesederhanaan (moderation), berhemat (parsimony), dan menjauhi pemborosan (extravagance). Hal tersebut dapat kita lihat dalam surat Al-Furqān ayat 67:

وَالَّذِينَ إِذَا أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَلِكَ قَوَامًا (67)  

Artinya:

Dan (termasuk hamba-hamba tuhan yang maha pengasih) orang-orang yang apabila menginfakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula)kikir, diantara keduanya secara wajar.

Dijelaskan pula dalam tafsir Al-Jalalain sebagai berikut:
(Dan orang-orang yang apabila membelanjakan) hartanya kepada anak-anak mereka (mereka tidak berlebih-lebihan dan tidak pula kikir) dapat dibaca Yaqturū dan Yaqtirū, artinya tidak mempersempit perbelanjaannya (dan adalah) nafkah mereka (di antara yang demikian itu) diantara berlebih-lebihan dan kikir (mengambil jalan pertengahan) yakni tengah-tengah.

Dapat kita telaah dari ayat di atas adalah konsep nilai kesederhanaan itu berlaku dan mencakup dalam setiap aspek kehidupan dan juga aspek ekonomi tentunya, yaitu dalam menjauhi hal-hal yang bersifat pemborosan yang berlaku dalam semua hal yaitu pembelanjaan dan sedekah (berlebihan). Nilai keseimbangan ini selain mengutamakan kepentingan dunia dan kepentingan umum, dengan dipeliharanya keseimbangan antara hak dan kewajiban. Termasuk di dalam keseimbangan ini adalah fid dunyā wal akhiroh yang paling diutamakan.

Dalam suatu perusahaan tingkahlaku seimbang ini bisa dilihat dari bagaimana penyesuaian jumlah produk, tidak melakukan penyetokan yang berlebihan, kesesuaian manfaat dengan uang yang dikeluarkan pembeli, tidak melebih-lebihkan manfaat produk (dalam mengiklankan), dan tentunya perlu juga adanya keseimbangan dalam waktu artinya  ada pembagian waktu (tidak kerja terus). Ada beberpa fungsi dari mengadakannya pengendalian persedian, yaitu:
a)    Untuk memberikan stok barang agar dapat memenuhi permintaan konsumen.
b)   Untuk menghindari dari kekurangan stok.
c)    Untuk mengambil keuntungan dari potongan harga karena pembelian dalam jumlah banyak.
d)   Untuk menghindari inflasi dan perubahan harga.
e)    Untuk menjaga agar poroses produksi berlangsung dengan baik.

Terkait persediaan ada beberpa jenis persediaan, yaitu :
a)    Bahan baku, input awal dari proses transformasi menjadi produk jadi.
b)   Barang setengah jadi merupakan bentuk pealihan antara bahan baku dan pruduk setengah jadi.
c)    Barang pemeliharaan atau perbaikan atau operasi.
d)   Barang jadi, merupakan hasil akhir proses transformasi yang siap di pasarkan kepada konsumen.
Baca Juga : Aspek Manajemen Operasi : Penjadwalan Produksi

0 Response to "Aspek Manajemen Operasi : Persediaan Produk dan Bahan Baku"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

pasang