Al-Baqoroh Ayat 136
Senin, 14 Mei 2018
Add Comment
{قُولُوا
آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنزلَ إِلَيْنَا وَمَا أُنزلَ إِلَى إِبْرَاهِيمَ
وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالأسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَى
وَعِيسَى وَمَا أُوتِيَ النَّبِيُّونَ مِنْ رَبِّهِمْ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ
مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ (136) }
Katakanlah (hai orang-orang mukmin), "Kami
beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang
diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub, dan anak cucu-nya; dan apa
yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi
dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan
seorang pun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh
kepada-Nya."
Melalui ayat ini Allah Swt. memberikan petunjuk kepada hamba-hamba-Nya yang
mukmin untuk beriman kepada Al-Qur'an secara rinci yang diturunkan kepada mereka
melalui Rasul-Nya (yaitu Nabi Muhammad Saw.) dan beriman kepada semua kitab yang
pernah diturunkan kepada para nabi terdahulu secara ijmal (globalnya). Dalam
ayat ini disebutkan orang-orang yang tertentu dari kalangan para rasul,
sedangkan yang lainnya disebutkan secara global. Hendaknya mereka tidak
membeda-bedakan seorang pun di antara para rasul itu, bahkan mereka beriman
kepada semua rasul. Janganlah mereka seperti orang-orang yang disebutkan di
dalam firman-Nya:
{وَيُرِيدُونَ
أَنْ يُفَرِّقُوا بَيْنَ اللَّهِ وَرُسُلِهِ وَيَقُولُونَ نُؤْمِنُ بِبَعْضٍ
وَنَكْفُرُ بِبَعْضٍ وَيُرِيدُونَ أَنْ يَتَّخِذُوا بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلا *
أُولَئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ حَقًّا}
Dan mereka bermaksud memperbedakan antara Allah dan rasul-rasul-Nya dengan
mengatakan, "Kami beriman kepada yang sebagian (dari rasul-rasul itu), dan kami
kafir terhadap sebagian (yang lain)," serta bermaksud (dengan perkataan itu)
mengambil jalan (lain) di antara yang demikian (iman atau kafir), merekalah
orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. (An-Nisa: 150-151), hingga akhir
ayat.
قَالَ
الْبُخَارِيُّ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ
عُمَر، أَخْبَرَنَا عَلِيُّ بْنُ الْمُبَارَكِ، عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ،
عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قال: كان أهل
الكتاب يقرؤون التَّوْرَاةَ بالعبْرَانيَّة وَيُفَسِّرُونَهَا بِالْعَرَبِيَّةِ
لِأَهْلِ الْإِسْلَامِ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: "لا تُصَدِّقُوا أَهْلَ الْكِتَابِ وَلَا تُكَذبوهم، وَقُولُوا: آمَنَّا
بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا"
Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu
Basysyar, telah menceritakan kepada kami Usman ibnu Amrah, telah menceritakan
kepada kami Ali ibnul Mubarak, dari Yahya ibnu Abu Kasir, dari Abu Salamah ibnu
Abdur Rahman, dari Abu Hurairah r.a. yang menceritakan bahwa orang-orang ahli
kitab acapkali membacakan kitab Taurat dengan bahasa Ibrani, lalu mereka
menerjemahkannya ke dalam bahasa Arab kepada orang-orang Islam. Maka Rasulullah
Saw. bersabda: Janganlah kalian percaya kepada ahli kitab, jangan pula kalian
mendustakannya, melainkan katakanlah, "Kami beriman kepada Allah dan kepada
kitab yang diturunkan Allah."
Imam Muslim, Imam Abu Daud, dan Imam Nasai meriwayatkan melalui hadis Usman
ibnu Hakim, dari Sa'id ibnu Yasar, dari Ibnu Abbas yang menceritakan bahwa
kebanyakan bacaan yang dilakukan oleh Rasulullah Saw. dalam dua rakaat sebelum
salat Subuh ialah firman-Nya: Kami beriman kepada Allah dan apa yang
diturunkan kepada kami. (Al-Baqarah: 136), hingga akhir ayat. Sedangkan
dalam rakaat yang keduanya adalah firman-Nya: Kami beriman kepada Allah; dan
saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang menyerahkan diri
(kepada Allah). (Ali Imran: 52)
Abul Aliyah, Ar-Rabi', dan Qatadah mengatakan bahwa Asbat adalah anak-anak
Nabi Ya'qub, semuanya berjumlah dua belas orang; masing-masing orang menurunkan
suatu umat, maka mereka dinamakan Asbat.
Khalil ibnu Ahmad dan lain-lainnya mengatakan bahwa Asbat menurut istilah
orang-orang Bani Israil sama halnya dengan istilah kabilah menurut kalangan Bani
Ismail (orang-orang Arab).
Az-Zamakhsyari di dalam tafsir Kasysyaf-nya mengatakan bahwa Asbat adalah
cucu-cucu Nabi Ya'qub alias keturunan dari anak-anaknya yang dua belas orang.
Ar-Razi menukil pendapat ini darinya, dan ia tidak menyangkalnya.
Imam Bukhari mengatakan bahwa Asbat adalah kabilah-kabilah Bani Israil. Hal
ini menunjukkan bahwa yang dimaksud dengan Asbat adalah suku-suku Bani Israil.
Yang dimaksud dengan apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari kalangan mereka
ialah kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada mereka, seperti yang dikatakan
oleh Musa a.s. kepada mereka (Bani Israil) melalui firman-Nya:
{اذْكُرُوا
نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ جَعَلَ فِيكُمْ أَنْبِيَاءَ وَجَعَلَكُمْ
مُلُوكًا وَآتَاكُمْ مَا لَمْ يُؤْتِ أَحَدًا مِنَ الْعَالَمِينَ}
Ingatlah kalian nikmat Allah atas kalian ketika Dia mengangkat nabi-nabi
di antara kalian, dan dijadikan-Nya kalian orang-orang merdeka. (Al-Maidah:
20), hingga akhir ayat.
Allah Swt. telah berfirman:
{وَقَطَّعْنَاهُمُ
اثْنَتَيْ عَشْرَةَ أَسْبَاطًا أُمَمًا}
Dan mereka Kami bagi menjadi dua belas suku. (Al-A'raf: 160)
Al-Qurtubi mengatakan, mereka dinamakan Asbat yang diambil dari kata sibt
artinya berturut-turut (bertumpuk-tumpuk), maka mereka merupakan sebuah jamaah
yang besar.
Menurut pendapat yang lain, bentuk asalnya adalah sabat yang artinya pohon.
Karena jumlah mereka yang banyak, maka keadaan mereka diserupakan dengan pohon
(yang banyak cabangnya); bentuk tunggalnya adalah sabatah.
Az-Zujaj mengatakan, pengertian tersebut dijelaskan oleh sebuah asar yang
diceritakan kepada kami oleh Muhammad ibnu Ja'far Al-Anbari, telah menceritakan
kepada kami Abu Najid Ad-Daqqaq, telah menceritakan kepada kami Al-Aswad ibnu
Amir, telah menceritakan kepada kami Israil, dari Sammak, dari Ikrimah, dari
Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa seluruh nabi dari kalangan Bani Israil kecuali
sepuluh orang nabi, yaitu Idris, Nuh, Hud, Saleh, Syu'aib, Ibrahim, Ishaq,
Ya'qub, Ismail, dan Muhammad; semoga salawat dan salam Allah terlimpahkan kepada
mereka semua.
Al-Qurtubi mengatakan, as-sibt artinya jamaah dan kabilah yang berasal
dari satu keturunan.
Qatadah mengatakan, Allah memerintahkan kaum mukmin untuk beriman kepada-Nya
dan membenarkan kitab-kitab-Nya serta seluruh rasul-Nya.
Sulaiman ibnu Habib mengatakan, sesungguhnya kita hanya di-perintahkan
beriman kepada kitab Taurat dan kitab Injil, tetapi tidak diperintahkan untuk
mengamalkan apa yang ada di dalamnya.
قَالَ
ابْنُ أَبِي حَاتِمٍ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ مُصْعب
الصُّورِيُّ، حَدَّثَنَا مُؤَمَّل، حَدَّثَنَا عبيد الله بْنُ
أَبِي حُمَيْدٍ، عَنْ أَبِي الْمَلِيحِ، عَنْ مَعْقل بْنِ يَسَارٍ قَالَ: قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "آمِنُوا بِالتَّوْرَاةِ
وَالزَّبُورِ وَالْإِنْجِيلِ وليسَعْكمُ الْقُرْآنُ"
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu
Muhammad ibnu Mus'ab As-Suwari, telah menceritakan kepada kami Muammal, telah
menceritakan kepada kami Ubaidillah ibnu Abu Humaid, dari Abul Malih, dari
Ma'qal ibnu Yasar yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:
Imanlah kepada Taurat, Zabur, dan Injil; dan amalkanlah Al-Qur'an oleh
kalian.
Tafsir Ibnu Katsir
0 Response to "Al-Baqoroh Ayat 136"
Posting Komentar