Al-Baqoroh Ayat 6
Minggu, 13 Mei 2018
Add Comment
{إِنَّ
الَّذِينَ كَفَرُوا سَوَاءٌ عَلَيْهِمْ أَأَنْذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ
لَا يُؤْمِنُونَ (6) }
Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja
bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak
juga akan beriman.
Innal lazina kafaru, sesungguhnya orang-orang kafir —yakni orang-orang
yang menutup perkara yang hak dan menjegalnya— telah dipastikan hal tersebut
oleh Allah akan dialami mereka. Yakni sama saja, kamu beri mereka peringatan
atau tidak kamu beri peringatan, mereka tetap tidak akan mau beriman kepada
Al-Qur'an yang engkau datangkan kepada mereka. Makna ayat ini semisal dengan
ayat lain-nya, yaitu firman-Nya:
إِنَّ
الَّذِينَ حَقَّتْ عَلَيْهِمْ كَلِمَتُ رَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ وَلَوْ جاءَتْهُمْ
كُلُّ آيَةٍ حَتَّى يَرَوُا الْعَذابَ الْأَلِيمَ
Sesungguhnya orang-orang yang telah pasti terhadap mereka kalimat (azab)
Tuhanmu tidaklah mereka akan beriman, meskipun datang kepada mereka segala macam
keterangan, hingga mereka menyaksikan azab yang pedih. (Yunus: 96-97)
Allah Swt. telah berfirman menceritakan keadaan orang-orang yang ingkar dari
kalangan ahli kitab:
وَلَئِنْ
أَتَيْتَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتابَ بِكُلِّ آيَةٍ مَا تَبِعُوا
قِبْلَتَكَ
Dan sesungguhnya jika kamu mendatangkan kepada orang-orang (Yahudi dan
Nasrani) yang diberi Al-Kitab (Taurat dan Injil), semua ayat (keterangan),
mereka tidak akan mengikuti kiblatmu. (Al-Baqarah: 145)
Seakan-akan makna ayat ini mengatakan bahwa sesungguhnya orang yang telah
dipastikan oleh Allah Swt. beroleh kecelakaan, maka tiada jalan selamat baginya;
dan barang siapa yang disesatkan oleh-Nya, niscaya tiada seorang pun yang dapat
memberinya petunjuk. Untuk itu, hai Muhammad, janganlah dirimu merasa
berdukacita dan kecewa terhadap sikap mereka, teruskanlah penyampaian risalahmu
kepada mereka. Barang siapa yang menerima seruanmu, maka baginya pahala yang
berlimpah; dan barang siapa yang berpaling, maka janganlah kamu berdukacita
terhadap mereka, hal tersebut bukan urusanmu. Pengertian ini sama dengan apa
yang diungkapkan oleh Allah Swt. melalui firman-Nya dalam ayat yang lain,
yaitu:
فَإِنَّما
عَلَيْكَ الْبَلاغُ وَعَلَيْنَا الْحِسابُ
Sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan saja, sedangkan Kamilah yang
menghisab amalan mereka. (Ar-Ra'd: 40)
إِنَّما
أَنْتَ نَذِيرٌ وَاللَّهُ عَلى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ
Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan, dan Allah
pemelihara segala sesuatu. (Hud: 12)
Ali ibnu Abu Talhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan
firman-Nya: Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri
peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman.
(Al-Baqarah: 6) Pada mulanya Rasulullah Saw. sangat menginginkan agar semua
orang beriman dan mengikuti petunjuknya, lalu Allah Swt. memberitahukan
kepadanya bahwa tidaklah beriman kecuali orang-orang yang telah ditakdirkan oleh
Allah Swt. sebagai orang yang berbahagia, dan tidaklah tersesat kecuali
orang-orang yang telah ditakdirkan oleh Allah Swt. sebagai orang yang celaka
sejak zaman azalinya.
Muhammad ibnu Ishaq mengatakan, telah menceritakan kepadaku Muhammad ibnu Abu
Muhammad, dari Ikrimah atau Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas, bahwa makna
"sesungguhnya orang-orang kafir" ialah kafir terhadap kitab yang diturunkan
kepadamu, sekalipun mereka mengatakan, "Sesungguhnya kami telah beriman kepada
kitab yang diturunkan kepada kami sebelummu." Sedangkan kalimat "sama saja, kamu
beri mereka peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tetap tidak
beriman" maknanya ialah bahwa mereka telah kafir terhadap kitab yang ada di
tangan mereka yang di dalamnya terdapat sebutan namamu, dan mereka telah ingkar
terhadap perjanjian yang telah ditetapkan atas diri mereka. Pada kesimpulannya
mereka kafir terhadap kitab yang diturunkan kepadamu, juga kitab yang diturunkan
kepada rasul selainmu buat mereka sebelum kamu; mana mungkin mereka mau
mendengar peringatan dan larangan darimu, sedangkan mereka sendiri telah kafir
terhadap kitab mereka sendiri yang di dalamnya terkandung pengetahuan mengenai
dirimu.
Abu Ja"far Ar-Razi meriwayatkan dari Ar-Rabi' ibnu Anas, dari Abu Aliyah yang
mengatakan bahwa kedua ayat tersebut diturunkan berkenaan dengan para pemimpin
pasukan golongan yang bersekutu, yaitu mereka yang disebut di dalam
firman-Nya:
أَلَمْ
تَرَ إِلَى الَّذِينَ بَدَّلُوا نِعْمَتَ اللَّهِ كُفْراً وَأَحَلُّوا قَوْمَهُمْ
دارَ الْبَوارِ. جَهَنَّمَ يَصْلَوْنَها
Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah
dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan? yaitu neraka
Jahannam; mereka masuk ke dalamnya. (Ibrahim: 28-29)
Makna yang kami sebutkan pertama —yaitu yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas di
dalam riwayat Ali ibnu Talhah— merupakan makna yang lebih jelas, kemudian
ayat-ayat berikutnya ditafsirkan dengan makna yang selaras dengannya.
Ibnu Abu Hatim meriwayatkan sebuah hadis dalam bab ini. Untuk itu dia
mengatakan:
حَدَّثَنَا
أَبِي، حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ عُثْمَانَ بْنِ صَالِحٍ الْمِصْرِيُّ، حَدَّثَنَا
أَبِي، حَدَّثَنَا ابْنُ لَهِيعة، حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُغِيرَةِ،
عَنْ أَبِي الْهَيْثَمِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو، قَالَ: قِيلَ: يَا
رَسُولَ اللَّهِ، إنَّا نَقْرَأُ مِنَ الْقُرْآنِ فَنَرْجُو، وَنَقْرَأُ فَنَكَادُ
أَنْ نَيْأَسَ، فَقَالَ: "أَلَا أُخْبِرُكُمْ"، ثُمَّ قَالَ: {إِنَّ الَّذِينَ
كَفَرُوا سَوَاءٌ عَلَيْهِمْ أَأَنْذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا
يُؤْمِنُونَ} هَؤُلَاءِ أَهْلُ النَّارِ". قَالُوا: لَسْنَا مِنْهُمْ يَا رَسُولَ
اللَّهِ؟ قَالَ: "أجل"
telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepadaku Yahya ibnu
Usman ibnu Saleh Al-Masri, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah
menceritakan kepada kami Ibnu Abu Luhai'ah, telah menceritakan kepadaku Abdullah
ibnul Mugirah, dari Abul Haisam, dari Abdullah ibnu Amr yang menceritakan bahwa
pernah dikatakan kepada Rasulullah Saw., "Hai Rasulullah, kami tetap membaca
sebagian dari Al-Qur'an dan berharap kami tetap membaca hingga hampir saja kami
merasa jenuh." Nabi Saw. bersabda, "Maukah kalian aku ceritakan ...."
Kemudian beliau Saw. membacakan firman-Nya: Sesungguhnya orang-orang kafir,
sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan,
mereka tidak juga beriman. (Al-Baqarah: 6) Beliau Saw. bersabda, "Mereka
adalah ahli neraka." Para sahabat berkata, "Mudah-mudahan kami bukan
termasuk mereka, wahai Rasulullah." Nabi Saw. bersabda, "Tentu saja
tidak."
Firman Allah, "La yu-minuna" berkedudukan sebagai jumlah yang
mengukuhkan jumlah sebelumnya, yaitu sawa-un 'alaihim a-an zartahum am lam
tunzirhum. Makna yang dimaksud ialah bahwa mereka dalam dua keadaan tersebut
tetap bersikap kafir. Karena itu, hal tersebut dikukuhkan dengan firman-Nya, "La
yu-minun" (mereka tetap tidak mau beriman).
Akan tetapi, dapat pula dikatakan bahwa lafaz la yu-minuna berkedudukan
sebagai khabar, karena bentuk lengkapnya adalah innal lazina kafaru la
yu-minuna. Dengan demikian, berarti firman-Nya, "Sawa-un 'alaihim a-an zartahum
am lam tunzirhum" merupakan jumlah mu'taridah (kalimat sisipan).
Tafsir Ibnu Katsir
0 Response to "Al-Baqoroh Ayat 6"
Posting Komentar