Al-Baqoroh Ayat 266
Selasa, 15 Mei 2018
Add Comment
{أَيَوَدُّ
أَحَدُكُمْ أَنْ تَكُونَ لَهُ جَنَّةٌ مِنْ نَخِيلٍ وَأَعْنَابٍ تَجْرِي مِنْ
تَحْتِهَا الأنْهَارُ لَهُ فِيهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ وَأَصَابَهُ الْكِبَرُ
وَلَهُ ذُرِّيَّةٌ ضُعَفَاءُ فَأَصَابَهَا إِعْصَارٌ فِيهِ نَارٌ فَاحْتَرَقَتْ
كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ (266)
}
Apakah ada salah seorang di antara kalian
yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buah-buahan, kemudian
datanglah masa tua pada orang itu, sedangkan dia mempunyai keturunan yang masih
kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin
keras yang mengandung api, lalu terbakarlah (ia). Demikianlah Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya kepada kalian supaya kalian memikirkannya.
Imam Bukhari meriwayatkan sehubungan dengan tafsir ayat ini, telah
menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Musa, telah menceritakan kepada kami
Hisyam (yakni Ibnu Yusuf), dari Ibnu Juraij, bahwa ia pernah mendengar Abdullah
ibnu Abu Mulaikah menceritakan asar berikut dari Ibnu Abbas, dan ia pernah
mendengar pula dari saudaranya (yaitu Abu Bakar ibnu Abu Mulaikah) menceritakan
asar berikut dari Ubaid ibnu Umair yang menceritakan bahwa pada suatu hari
Khalifah Umar ibnul Khattab pernah bertanya kepada sahabat-sahabat Nabi Saw.
mengenai orang yang dimaksud di dalam ayat berikut, yaitu firman-Nya: Apakah
ada salah seorang di antara kalian yang ingin mempunyai kebun kurma dan
anggur. (Al-Baqarah: 266) Mereka menjawab bahwa Allah lebih mengetahui
tentang maksudnya. Maka Khalifah Umar marah dan mengatakan, "Katakanlah oleh
kalian, 'Kami mengetahui atau kami tidak mengetahui'." Maka Ibnu Abbas berkata,
"Hai Amirul Mukminin, aku mengetahui sedikit mengenainya." Maka Umar r.a.
berkata, "Katakanlah hai anak saudaraku, janganlah kamu merasa rendah diri."
Ibnu Abbas berkata, "Makna ayat ini mengandung perumpamaan yang dibuat oleh
Allah untuk menggambarkan suatu amal perbuatan." Khalifah Umar bertanya, "Amal
apakah yang kamu maksudkan?" Ibnu Abbas menjawab bahwa hal itu ditujukan kepada
seorang lelaki yang kaya, lalu ia beramal untuk ketaatan kepada Allah. Kemudian
Allah mengirimkan setan kepadanya, akhirnya ia melakukan perbuatan-perbuatan
maksiat hingga menghabiskan semua pahala amal kebaikannya.
Kemudian Imam Bukhari meriwayatkannya dari Al-Hasan ibnu Muhammad
Az-Za'farani, dari Hajjaj ibnu Muhammad Al-A'war, dari Ibnu Juraij. Asar ini
termasuk salah satu di antara hadis yang hanya diriwayatkan oleh Imam Bukhari
sendiri. Makna hadis ini sudah cukup sebagai tafsir dari ayat ini, yang
kesimpulannya menjelaskan perumpamaan suatu amal yang baik pada permulaannya,
kemudian sesudah itu keadaannya berbalik, orang yang bersangkutan mengubah sepak
terjangnya hingga amal baik diganti dengan amal buruk. Semoga Allah melindungi
kita dari hal seperti ini. Amalnya yang terakhir menghapuskan semua upaya amal
saleh yang telah mendahuluinya, lalu ia memerlukan kembali sesuatu dari amal
saleh yang pertama dalam keadaan yang sempit, akhirnya ia tidak dapat
menghasilkannya, padahal ia sangat memerlukan amal salehnya. Karena itulah dalam
firman selanjutnya disebutkan:
فَأَصابَها
إِعْصارٌ فِيهِ نارٌ فَاحْتَرَقَتْ
kemudian datanglah masa tua pada orang itu, sedangkan dia mempunyai
keturunan yang masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras yang
mengandung api, lalu terbakarlah kebunnya itu. (Al-Baqarah: 266)
Yang dimaksud dengan lafaz i'sar ialah angin yang kuat lagi keras.
Angin tersebut mengandung panasnya api hingga terbakarlah semua buah berikut
pepohonannya. Maka dapat digambarkan bagaimanakah keadaannya.
Ibnu Abu Hatim meriwayatkan dari jalur Al-Aufi, dari Ibnu Abbas yang
mengatakan bahwa Allah membuat suatu perumpamaan dengan cara yang baik, dan
memang semua perumpamaan-Nya adalah baik.
*******************
Allah Swt. berfirman:
أَيَوَدُّ
أَحَدُكُمْ أَنْ تَكُونَ لَهُ جَنَّةٌ مِنْ نَخِيلٍ وَأَعْنابٍ تَجْرِي مِنْ
تَحْتِهَا الْأَنْهارُ لَهُ فِيها مِنْ كُلِّ الثَّمَراتِ
Apakah ada salah seorang di antara kalian yang ingin mempunyai kebun kurma
dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun
itu segala macam buah-buahan. (Al-Baqarah: 266).
Ibnu Abbas mengatakan bahwa hal tersebut dibuatkan oleh Allah untuknya di
saat ia masih berusia muda.
وَأَصابَهُ
الْكِبَرُ
kemudian datanglah masa tua pada orang itu. (Al-Baqarah: 266)
sedangkan anak-anak dan keturunannya masih lemah di saat ia berada di
penghujung usianya. Lalu datanglah angin topan yang mengandung api hingga
terbakarlah semua kebunnya, sedangkan dia tidak lagi memlliki kemampuan dan
kekuatan untuk menggarap kembali lahan kebunnya itu; sementara itu di kalangan
keturunannya tiada seorang pun yang dapat diandalkan. Maka demikianlah keadaan
orang kafir di hari kiamat kelak; jika ia dikembalikan kepada Allah Swt., maka
ia tidak mempunyai suatu kebaikan pun yang dapat diandalkannya.
Sebagaimana ia pun tidak memiliki kekuatan yang dengan kekuatan itu ia dapat
menggarap kebunnya kembali seperti keadaan semula. Dia tidak menemukan suatu
kebaikan pun pada kebunnya itu yang bermanfaat bagi dirinya, seperti halnya
keadaan anak-anaknya yang tidak dapat diharapkan lagi di saat dia sangat
memerlukan pertolongan mereka. Sedangkan keadaan kebunnya tidak dapat diharapkan
lagi di saat usianya telah tua dan keadaan keturunannya masih lemah, belum dapat
berbuat banyak yang berarti.
Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Imam Hakim di dalam kitab
Mustadrak-nya, bahwa Rasulullah Saw. acapkali bersabda dalam doanya:
«اللَّهُمَّ
اجْعَلْ أَوْسَعَ رِزْقِكَ عَلَيَّ عِنْدَ كِبَرِ سِنِّي وَانْقِضَاءِ
عُمُرِي»
Ya Allah, jadikanlah rezekiku yang paling lapang di saat usiaku telah tua
dan ketika aku berada di penghujung usiaku.
Karena itulah disebutkan dalam firman selanjutnya:
كَذلِكَ
يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآياتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kalian supaya
kalian memikirkannya. (Al-Baqarah: 266)
Yakni agar kalian mengambil pelajaran dan memahami perum-pamaan-perumpamaan
serta makna-makna yang tersirat di dalamnya dan kalian memahaminya dengan benar
sesuai dengan makna yang dimaksud. Perihalnya sama dengan yang diungkapkan oleh
ayat lain-nya, yaitu firman-Nya:
وَتِلْكَ
الْأَمْثالُ نَضْرِبُها لِلنَّاسِ وَما يَعْقِلُها إِلَّا
الْعالِمُونَ
Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia; dan tiada yang
memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu. (Al-Ankabut 43)
Tafsir Ibnu Katsir
0 Response to "Al-Baqoroh Ayat 266"
Posting Komentar