Al-Baqoroh Ayat 168-169
Senin, 14 Mei 2018
Add Comment
{يَا
أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الأَرْضِ حَلالا طَيِّبًا وَلا تَتَّبِعُوا
خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ (168) إِنَّمَا
يَأْمُرُكُمْ بِالسُّوءِ وَالْفَحْشَاءِ وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا
تَعْلَمُونَ (169) }
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal
lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kalian mengikuti
langkah-langkah setan; karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata
bagi kalian. Sesungguhnya setan itu hanya
menyuruh kalian berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang
tidak kalian ketahui.
Setelah Allah Swt. menjelaskan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia dan bahwa
hanya Dialah yang menciptakan segalanya, maka Allah Swt. menjelaskan bahwa
Dialah yang memberi rezeki semua makhluk-Nya. Untuk itu Allah Swt. menyebutkan
sebagai pemberi karunia kepada mereka, bahwa Dia memperbolehkan mereka makan
dari semua apa yang ada di bumi, yaitu yang dihalalkan bagi mereka lagi baik dan
tidak membahayakan tubuh serta akal mereka, sebagai karunia dari Allah Swt.
Allah melarang mereka mengikuti langkah-langkah setan, yakni jalan-jalan dan
sepak terjang yang digunakan untuk menyesatkan para pengikutnya, seperti
mengharamkan bahirah (hewan unta bahirah), saibah (hewan unta
saibah), wasilah (hewan unta wasilah), dan lain sebagainya yang dihiaskan
oleh setan terhadap mereka dalam masa Jahiliah. Sebagaimana yang disebutkan di
dalam hadis Iyad ibnu Hammad yang terdapat di dalam kitab Sahih Muslim, dari
Rasulullah Saw., bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:
"يَقُولُ
اللَّهُ تَعَالَى: إِنَّ كُلَّ مَا أمنحُه عِبَادِي فَهُوَ لَهُمْ حَلَالٌ"
وَفِيهِ: "وَإِنِّي خَلَقْتُ عِبَادِي حُنَفاء فَجَاءَتْهُمُ الشَّيَاطِينُ
فَاجْتَالَتْهُمْ عَنْ دِينِهِمْ، وحَرَّمتْ عَلَيْهِمْ مَا أحللتُ لَهُمْ"
Allah berfirman, "Sesungguhnya semua harta yang telah Kuberikan kepada
hamba-hamba-Ku adalah halal bagi mereka." Selanjutnya disebutkan, "Dan
sesungguhnya Aku menciptakan hamba-hamba-Ku dalam keadaan cenderung kepada agama
yang hak, maka datanglah setan kepada mereka, lalu setan menyesatkan mereka dari
agamanya dan mengharamkan atas mereka apa-apa yang telah Kuhalalkan bagi
mereka."
قَالَ
الْحَافِظُ أَبُو بَكْرِ بْنُ مَرْدُويه: حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ أَحْمَدَ،
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عِيسَى بْنِ شَيْبَةَ الْمِصْرِيُّ، حَدَّثَنَا
الْحُسَيْنُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الِاحْتِيَاطِيُّ، حَدَّثَنَا أَبُو عَبْدِ
اللَّهِ الْجُوزَجَانِيُّ -رَفِيقُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ أَدْهَمَ -حَدَّثَنَا ابْنُ
جُرَيج، عَنْ عَطَاءٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: تُليت هَذِهِ الْآيَةُ عِنْدَ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا
مِمَّا فِي الأَرْضِ حَلالا طَيِّبًا} فَقَامَ سَعْدُ بْنُ أَبِي وَقَّاصٍ،
فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، ادْعُ اللَّهَ أَنْ يَجْعَلَنِي مُسْتَجَابَ
الدَّعْوَةِ، فَقَالَ. "يَا سَعْدُ، أَطِبْ مَطْعَمَكَ تَكُنْ مُسْتَجَابَ
الدَّعْوَةِ، وَالذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ، إِنَّ الرَّجُلَ ليَقْذفُ
اللُّقْمَةَ الْحَرَامَ فِي جَوْفه مَا يُتَقبَّل مِنْهُ أَرْبَعِينَ يَوْمًا،
وَأَيُّمَا عَبْدٍ نَبَتَ لَحْمُهُ مِنَ السُّحْت وَالرِّبَا فَالنَّارُ أَوْلَى
بِهِ"
Al-Hafiz Abu Bakar ibnu Murdawaih mengatakan, telah menceritakan kepada kami
Sulaiman ibnu Ahmad, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Isa ibnu
Syaibah Al-Masri, telah menceritakan kepada kami Al-Husain ibnu Abdur Rahman
Al-Ihtiyati, telah menceritakan kepada kami Abu Abdullah Al-Jauzajani (teman
karib Ibrahim ibnu Adam), telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij, dari Ata,
dari Ibnu Abbas yang menceritakan hadis berikut: Aku membacakan ayat ini di
hadapan Nabi Saw., "Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari
apa yang terdapat di bumi" (Al-Baqarah: 168). Maka berdirilah Sa'd ibnu Abu
Waqqas, lalu berkata, "Wahai Rasulullah, sudilah kiranya engkau doakan kepada
Allah semoga Dia menjadikan diriku orang yang diperkenankan doanya." Maka
Rasulullah Saw. menjawab, "Hai Sa'd, makanlah yang halal, niscaya doamu
diperkenankan. Demi Tuhan yang jiwa Muhammad ini berada di dalam genggaman
kekuasaan-Nya, sesungguhnya seorang lelaki yang memasukkan sesuap makanan haram
ke dalam perutnya benar-benar tidak diperkenankan doa darinya selama empat puluh
hari. Dan barang siapa di antara hamba Allah dagingnya tumbuh dari makanan yang
haram dan hasil riba, maka neraka adalah lebih layak baginya."
**************
Firman Allah Swt.:
{إِنَّهُ
لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ}
Karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kalian.
(Al-Baqarah: 168)
Di dalam ayat ini terkandung makna yang menanamkan antipati terhadap setan
dan sikap waspada terhadapnya. Sebagaimana yang diungkapkan oleh ayat lain,
yaitu firman-Nya:
إِنَّ
الشَّيْطانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا إِنَّما يَدْعُوا حِزْبَهُ
لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحابِ السَّعِيرِ
Sesungguhnya setan adalah musuh bagi kalian. Maka anggaplah ia musuh
(kalian), karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya
mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala. (Fathir: 6)
أَفَتَتَّخِذُونَهُ
وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِياءَ مِنْ دُونِي وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ بِئْسَ
لِلظَّالِمِينَ بَدَلًا
Patutkah kalian mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin
selain dari-Ku, sedangkan mereka adalah musuh kalian? Amat buruklah iblis itu
sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang yang zalim. (Al-Kahfi: 50)
Qatadah dan As-Saddi mengatakan sehubungan dengan takwil firman-Nya: dan
janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan. (Al-Baqarah: 168) Setiap
perbuatan durhaka kepada Allah, maka perbuatan itu langkah (jalan) setan.
Ikrimah mengatakan, yang dimaksud dengan langkah-langkah setan ialah
bisikan-bisikannya.
Mujahid mengatakan bahwa langkah-langkah setan ialah dosa-dosanya atau
kesalahan-kesalahannya.
Menurut Abu Mijlaz, yang dimaksud dengan langkah-langkah setan ialah bernazar
dalam maksiat. Asy-Sya'bi mengatakan, "Ada seorang lelaki bernazar akan
menyembelih anak laki-lakinya, lalu Masruq memberikan fatwa kepadanya agar dia
menyembelih seekor domba sebagai penggantinya dan ia mengatakan bahwa hal
seperti itu termasuk langkah-langkah setan."
Abud Duha meriwayatkan sebuah asar dari Masruq, bahwa disuguhkan kepada
Abdullah ibnu Mas'ud bubur susu dan garam, lalu ia makan, tetapi ternyata ada
seorang lelaki dari kaum yang hadir menjauhkan dirinya. Maka Ibnu Mas'ud
berkata, "Berikanlah bagian kepada teman kalian itu." Lelaki itu menjawab, "Aku
tidak menginginkannya." Ibnu Mas'ud bertanya, "Apakah kamu sedang puasa?" Lelaki
itu menjawab, "Tidak." Ibnu Mas'ud bertanya, "Lalu mengapa kamu tidak mau makan
bersama?" Lelaki itu menjawab, "Aku telah mengharamkan diriku makan bubur susu
untuk selama-lamanya." Maka Ibnu Mas'ud berkata, "Ini adalah termasuk
langkah-langkah setan, makanlah dan bayarlah kifarat untuk sumpahmu itu!"
Asar ini diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim. Dan Ibnu Abu Hatim mengatakan
pula, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami
Hassan ibnu Abdullah Al-Masri, dari Sulaiman At-Taimi, dari Abu Rafi' yang
menceritakan, "Pada suatu hari ibuku marah-marah kepada istriku, lalu ibuku
berkata bahwa istriku adalah wanita Yahudi, dan di lain kali ia mengatakan bahwa
istriku adalah wanita Nasrani. Dia mengatakan pula bahwa semua budak miliknya
akan dimerdekakan jika aku tidak menceraikan istriku. Maka aku datang kepada
Abdullah ibnu Umar meminta fatwa kepadanya, dan ia mengatakan, 'Ini merupakan
salah satu dari langkah-langkah setan'."
Hal yang sama dikatakan pula oleh Zainab binti Ummu Salamah yang saat itu
merupakan wanita paling alim dalam masalah fiqih di kota Madinah. Aku datang
kepada Asim dan Ibnu Umar, keduanya mengatakan hal yang semisal.
Abdu ibnu Humaid mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Na'im, dari
Syarik, dari Abdul Karim, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa
sumpah atau nazar apa pun yang di-lakukan dalam keadaan emosi merupakan salah
satu dari langkah-langkah setan, dan kifaratnya sama dengan kifarat sumpah.
************
Firman Allah Swt.:
{إِنَّمَا
يَأْمُرُكُمْ بِالسُّوءِ وَالْفَحْشَاءِ وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا
تَعْلَمُونَ}
Sesungguhnya setan itu hanya menyuruh kalian berbuat jahat dan keji, dan
mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kalian ketahui. (Al-Baqarah:
169)
Yakni sesungguhnya setan musuh kalian hanya memerintahkan kalian kepada
perbuatan-perbuatan yang jahat dan perbuatan-perbuatan yang berdosa besar,
seperti zina dan lain-lainnya; dan yang paling parah di antaranya ialah
mengatakan terhadap Allah hal-hal yang tanpa didasari pengetahuan, dan termasuk
ke dalam golongan terakhir ini setiap orang kafir, juga setiap pembuat
bid'ah.
Tafsir Ibnu Katsir
0 Response to "Al-Baqoroh Ayat 168-169"
Posting Komentar