Al-Baqoroh Ayat 165-167
Senin, 14 Mei 2018
Add Comment
{وَمِنَ
النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ
اللَّهِ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ
ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ
اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ (165) إِذْ تَبَرَّأَ الَّذِينَ اتُّبِعُوا مِنَ
الَّذِينَ اتَّبَعُوا وَرَأَوُا الْعَذَابَ وَتَقَطَّعَتْ بِهِمُ الأسْبَابُ (166)
وَقَالَ الَّذِينَ اتَّبَعُوا لَوْ أَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَتَبَرَّأَ مِنْهُمْ
كَمَا تَبَرَّءُوا مِنَّا كَذَلِكَ يُرِيهِمُ اللَّهُ أَعْمَالَهُمْ حَسَرَاتٍ
عَلَيْهِمْ وَمَا هُمْ بِخَارِجِينَ مِنَ النَّارِ (167) }
Dan di antara manusia ada orang-orang yang
menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana
mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya
kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui
ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan
Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka
menyesal). (Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari
orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala
hubungan antara mereka terputus sama sekali. Dan berkatalah orang-orang yang
mengikuti, "Seandainya kami dapat kembali (ke dunia), pasti kami akan berlepas
diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami." Demikianlah Allah
memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan
sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka.
Allah menyebutkan keadaan kaum musyrik dalam kehidupan di dunia dan apa yang
bakal mereka peroleh di negeri akhirat, disebabkan mereka menjadikan
tandingan-tandingan dan saingan-saingan serta sekutu-sekutu yang mereka sembah
bersama Allah, dan mereka mencintai tandingan-tandingan itu sebagaimana mereka
mencintai Allah. Padahal kenyataannya Allah adalah Tuhan yang tiada yang wajib
disembah selain Dia. Tiada lawan, tiada tandingan, dan tiada sekutu
bagi-Nya.
Di dalam hadis Sahihain disebutkan dari Abdullah ibnu Mas'ud yang
menceritakan hadis berikut:
قُلْتُ:
يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَيُّ الذَّنْبِ أَعْظَمُ؟ قَالَ: "أَنْ تَجْعَلَ لِلَّهِ
نِدًّا وَهُوَ خلَقَك"
Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, dosa apakah yang paling besar?" Rasulullah
Saw. menjawab, "Bila kamu menjadikan tandingan bagi Allah, padahal Dialah
yang menciptakan kamu."
***********
Firman Allah Swt.:
{وَالَّذِينَ
آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ}
Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah.
(Al-Baqarah: 165)
Demikian itu karena mereka cinta kepada Allah, makrifat kepada-Nya,
mengagungkan-Nya, serta mengesakan-Nya; dan mereka sama sekali tidak
mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, melainkan hanya menyembah-Nya semata dan
bertawakal kepada-Nya serta kembali kepada-Nya dalam semua urusan mereka.
Kemudian Allah Swt. mengancam orang-orang yang mempersekutukan diri-Nya, yang
berbuat aniaya terhadap diri mereka sendiri. Untuk itu Allah Swt. berfirman:
{وَلَوْ
يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ
جَمِيعًا}
Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika
mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah
semuanya. (Al-Baqarah: 165)
Sebagian Mufassirin mengatakan bahwa makna ayat ini ialah, "Seandainya mereka
melihat dengan mata kepala mereka sendiri siksaan tersebut, niscaya mereka
mengetahui saat itu bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya."Dengan kata
lain, hanya Dia sematalah yang berhak menghukumi, tiada sekutu baginya; dan
bahwa segala sesuatu itu berada di bawah keperkasaan-Nya, kekuatan-Nya, dan
kekuasaan-Nya. dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya. (Al-Baqarah:
165)
Seperti yang diungkapkan oleh ayat lain, yaitu firman-Nya:
{فَيَوْمَئِذٍ
لَا يُعَذِّبُ عَذَابَهُ أَحَدٌ * وَلا يُوثِقُ وَثَاقَهُ
أَحَدٌ}
Maka pada hari itu tiada seorang pun yang menyiksa seperti siksa-Nya dan
tiada seorang pun yang mengikat seperti ikatan-Nya. (Al-Fajr: 25-26)
Allah berfirman, "Seandainya mereka mengetahui apa yang bakal mereka alami di
akhirat nanti dan mengetahui apa yang bakal menimpa mereka, yaitu siksaan yang
mengerikan lagi sangat besar karena perbuatan syirik dan keingkaran mereka,
niscaya mereka akan bertobat dari kesesatannya."
Kemudian Allah Swt. memberitahukan perihal protes berhala-berhala sesembahan
mereka terhadap diri mereka dan orang-orang yang diikuti berlepas diri dari
perbuatan yang dilakukan oleh para pengikutnya. Untuk itu Allah Swt.
berfirman:
{إِذْ
تَبَرَّأَ الَّذِينَ اتُّبِعُوا مِنَ الَّذِينَ اتَّبَعُوا}
(Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti berlepas diri dari orang-orang
yang mengikutinya. (Al-Baqarah: 166)
Yakni para malaikat yang mereka jadikan sebagai sesembahan mereka ketika di
dunia berlepas diri dari perbuatan mereka, dan para malaikat mengatakan seperti
yang disebutkan oleh firman-Nya:
{تَبَرَّأْنَا
إِلَيْكَ مَا كَانُوا إِيَّانَا يَعْبُدُونَ}
Kami menyatakan berlepas diri (dari mereka) kepada Engkau, mereka
sekali-kali tidak menyembah kami. (Al-Qashash: 63)
Mereka mengatakan pula seperti yang disebutkan di dalam firman-Nya:
سُبْحانَكَ
أَنْتَ وَلِيُّنا مِنْ دُونِهِمْ بَلْ كانُوا يَعْبُدُونَ الْجِنَّ أَكْثَرُهُمْ
بِهِمْ مُؤْمِنُونَ
Malaikat-malaikat itu menjawab, "Mahasuci Engkau, Engkaulah pelindung
kami, bukan mereka; bahkan mereka telah menyembah jin; kebanyakan mereka beriman
kepada jin itu." (Saba': 41)
Jin pun berlepas diri dari perbuatan mereka serta memprotes penyembahan
orang-orang musyrik terhadap diri mereka, seperti yang disebutkan di dalam
firman-Nya:
وَمَنْ
أَضَلُّ مِمَّنْ يَدْعُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ مَنْ لَا يَسْتَجِيبُ لَهُ إِلى
يَوْمِ الْقِيامَةِ وَهُمْ عَنْ دُعائِهِمْ غافِلُونَ. وَإِذا حُشِرَ النَّاسُ
كانُوا لَهُمْ أَعْداءً وَكانُوا بِعِبادَتِهِمْ كافِرِينَ
Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah
sembahan-sembdhan selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (doa)nya sampai
hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka? Dan apabila mereka
dihimpunkan (pada hari kiamat), niscaya sembahan-sembahan itu menjadi musuh
mereka dan mengingkari pemujaan-pemujaan mereka. (Al-Ahqaf: 5-6)
وَاتَّخَذُوا
مِنْ دُونِ اللَّهِ آلِهَةً لِيَكُونُوا لَهُمْ عِزًّا. كَلَّا سَيَكْفُرُونَ
بِعِبادَتِهِمْ وَيَكُونُونَ عَلَيْهِمْ ضِدًّا
Dan mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar
sembahan-sembahan itu menjadi pelindung mereka, sekali-kali tidak. Kelak mereka
(sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya)
terhadapnya, dan mereka (sembahan-sembahan) itu akan menjadi musuh bagi
mereka. (Maryam: 81-82)
Nabi Ibrahim Al-Khalil pernah berkata kepada kaumnya yang disitir oleh
firman-Nya:
إِنَّمَا
اتَّخَذْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْثاناً مَوَدَّةَ بَيْنِكُمْ فِي الْحَياةِ
الدُّنْيا ثُمَّ يَوْمَ الْقِيامَةِ يَكْفُرُ بَعْضُكُمْ بِبَعْضٍ وَيَلْعَنُ
بَعْضُكُمْ بَعْضاً وَمَأْواكُمُ النَّارُ وَما لَكُمْ مِنْ
ناصِرِينَ
Sesungguhnya berhala-berhala yang kalian sembah selain Allah adalah untuk
menciptakan perasaan kasih sayang di antara kalian dalam kehidupan dunia ini,
kemudian di hari kiamat sebagian kalian mengingkari sebagian (yang lain) dan
sebagian kalian melaknati sebagian (yang lain); dan tempat kembali kalian ialah
neraka, dan sekali-kali tak ada bagi kalian para penolong pun. (Al-'Ankabut
25)
Dan Allah Swt. telah berfirman:
{وَلَوْ
تَرَى إِذِ الظَّالِمُونَ مَوْقُوفُونَ عِنْدَ رَبِّهِمْ يَرْجِعُ بَعْضُهُمْ إِلَى
بَعْضٍ الْقَوْلَ يَقُولُ الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا لِلَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا لَوْلا
أَنْتُمْ لَكُنَّا مُؤْمِنِينَ * قَالَ الَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا لِلَّذِينَ
اسْتُضْعِفُوا أَنَحْنُ صَدَدْنَاكُمْ عَنِ الْهُدَى بَعْدَ إِذْ جَاءَكُمْ بَلْ
كُنْتُمْ مُجْرِمِينَ * وَقَالَ الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا لِلَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا
بَلْ مَكْرُ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ إِذْ تَأْمُرُونَنَا أَنْ نَكْفُرَ بِاللَّهِ
وَنَجْعَلَ لَهُ أَنْدَادًا وَأَسَرُّوا النَّدَامَةَ لَمَّا رَأَوُا الْعَذَابَ
وَجَعَلْنَا الأغْلالَ فِي أَعْنَاقِ الَّذِينَ كَفَرُوا هَلْ يُجْزَوْنَ إِلا مَا
كَانُوا يَعْمَلُونَ}
Dan (alangkah hebatnya) kalau kamu lihat ketika orang-orang yang zalim itu
dihadapkan kepada Tuhannya, sebagian dari mereka menghadapkan perkataan kepada
sebagian yang lain; orang-orang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang
yang menyombongkan diri, "Kalau tidaklah karena kalian, tentulah kami menjadi
orang-orang yang beriman." Orang-orang yang menyombongkan diri berkata kepada
orang-orang yang dianggap lemah, "Kamikah yang telah menghalangi kalian dari
petunjuk sesudah petunjuk itu datang kepada kalian? (Tidak), sebenarnya kalian
sendirilah orang-orang yang berdosa." Dan orang-orang yang dianggap lemah
berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri, "(Tidak), sebenarnya tipu
daya (kalian) di waktu malam dan siang (yang menghalangi kami), ketika kalian
menyeru kami supaya kami kafir kepada Allah dan menja-dikan sekutu-sekutu
bagi-Nya." Kedua belah pihak menyatakan penyesalan talkala mereka melihat azab.
Dan Kami pasang belenggu-belenggu di leher orang-orang yang kafir. Mereka tidak
dibalas melainkan dengan apa yang telah mereka kerjakan. (Saba': 31-33)
وَقالَ
الشَّيْطانُ لَمَّا قُضِيَ الْأَمْرُ إِنَّ اللَّهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ الْحَقِّ
وَوَعَدْتُكُمْ فَأَخْلَفْتُكُمْ وَما كانَ لِي عَلَيْكُمْ مِنْ سُلْطانٍ إِلَّا
أَنْ دَعَوْتُكُمْ فَاسْتَجَبْتُمْ لِي فَلا تَلُومُونِي وَلُومُوا أَنْفُسَكُمْ
مَا أَنَا بِمُصْرِخِكُمْ وَما أَنْتُمْ بِمُصْرِخِيَّ إِنِّي كَفَرْتُ بِما
أَشْرَكْتُمُونِ مِنْ قَبْلُ إِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذابٌ
أَلِيمٌ
Dan berkatalah setan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan,
"Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepada kalian janji yang benar; dan aku
pun telah menjanjikan kepada kalian, tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak
ada kekuasaan bagiku terhadap kalian melainkan (sekadar) aku menyeru kalian,
lalu kalian mematuhi seruanku. Oleh sebab itu, janganlah kalian mencerca aku,
tetapi cercalah diri kalian sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolong
kalian, dan kalian pun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku
tidak membenarkan perbuatan kalian mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak
dahulu." Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang
pedih. (Ibrahim: 22)
*************
Adapun firman Allah Swt.:
{وَرَأَوُا
الْعَذَابَ وَتَقَطَّعَتْ بِهِمُ الأسْبَابُ}
dan mereka melihat siksa dan (ketika) segala hubungan antara mereka
terputus sama sekali. (Al-Baqarah: 166)
Yakni mereka melihat azab Allah dan terputuslah semua jalan untuk selamat,
serta mereka tidak menjumpai suatu jalan keluar pun yang dapat menghindarkan dan
memalingkan mereka dari neraka.
Ata meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan maksud firman-Nya: Dan
(ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali. (Al-Baqarah:
166) Yang dimaksud dengan asbab ialah hubungan intim dan kasih sayang.
Hal yang sama dikatakan pula oleh Mujahid di dalam riwayat yang diketengahkan
oleh Ibnu Abu Nujaih.
*********
Firman Allah Swt.:
{وَقَالَ
الَّذِينَ اتَّبَعُوا لَوْ أَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَتَبَرَّأَ مِنْهُمْ كَمَا
تَبَرَّءُوا مِنَّا}
Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti, "Seandainya kami dapat kembali
(ke dunia), pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka
berlepas diri dari kami." (Al-Baqarah: 167)
Yakni seandainya kami dapat kembali lagi ke kehidupan di dunia, pastilah kami
akan berlepas diri dari mereka dan tidak akan menyembah mereka dan kami tidak
akan menoleh mereka barang sedikit pun, melainkan kami akan mengesakan Allah
dengan menyembah-Nya semata. Akan tetapi, sebenamya mereka berdusta dalam
pengakuannya itu; dan bahkan seandainya mereka dikembalikan lagi ke dunia,
niscaya mereka akan kembali melakukan hal-hal yang dilarang mereka melakukannya,
karena sesungguhnya mereka itu benar-benar berdusta, seperti yang diberitakan
oleh Allah Swt. tentang kedustaan mereka dalam hal ini. Karena itulah dalam
firman selanjutnya disebutkan:
{كَذَلِكَ
يُرِيهِمُ اللَّهُ أَعْمَالَهُمْ حَسَرَاتٍ عَلَيْهِمْ}
Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi
sesalan bagi mereka. (Al-Baqarah: 167)
Yakni amalan mereka lenyap dan hilang, Sebagaimana yang diungkapkan Allah
dalam ayat yang lain, yaitu firman-Nya:
وَقَدِمْنا
إِلى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْناهُ هَباءً مَنْثُوراً
Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal
itu (bagaikan) debu yang beterbangan. (Al-Furqan: 23)
مَثَلُ
الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ أَعْمالُهُمْ كَرَمادٍ اشْتَدَّتْ بِهِ الرِّيحُ
فِي يَوْمٍ عاصِفٍ
Orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, amalan-amalan mereka adalah
seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin
kencang. (Ibrahim: 18), hingga akhir ayat.
وَالَّذِينَ
كَفَرُوا أَعْمالُهُمْ كَسَرابٍ بِقِيعَةٍ يَحْسَبُهُ الظَّمْآنُ
ماءً
Dan orang-orang yang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di
tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga. (An-Nur:
39), hingga akhir ayat.
Karena itulah maka dalam akhir ayat disebutkan:
{وَمَا
هُمْ بِخَارِجِينَ مِنَ النَّارِ}
Dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka. (Al-Baqarah:
167)
Tafsir Ibnu Katsir
0 Response to "Al-Baqoroh Ayat 165-167"
Posting Komentar