Al-Baqoroh Ayat 214
Selasa, 15 Mei 2018
Add Comment
{أَمْ
حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ
خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا
حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللَّهِ أَلا
إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ (214) }
Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk
surga, padahal belum datang kepada kalian (cobaan) sebagaimana halnya
orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan
kesengsaraan, serta diguncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga
berkatalah rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, "Bilakah datangnya
pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat
dekat.
Firman Allah Swt:
{أَمْ
حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ}
Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk surga. (Al-Baqarah:
214)
Yakni sebelum kalian mendapat cobaan, ujian, dan kesengsaraan seperti apa
yang pernah dialami oleh orang-orang sebelum kalian dari kalangan umat
terdahulu? Karena itulah dalam ayat selanjutnya disebutkan:
{وَلَمَّا
يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ
وَالضَّرَّاءُ}
padahal belum datang kepada kalian (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang
terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan.
(Al-Baqarah: 214)
Yaitu berupa berbagai macam penyakit, kesengsaraan, musibah, dan
malapetaka.
Ibnu Mas'ud, Ibnu Abbas, Abul Aliyah, Mujahid, Sa'id ibnu Jubair, Murrah
Al-Hamdani, Al-Hasan, Qatadah, Ad-Dahhak, Ar-Rabi', As-Saddi, dan Muqatil ibnu
Hayyan mengatakan bahwa al-ba-sa-u artinya kemiskinan, sedangkan
ad-darra-u artinya penyakit. Wa-zul zilu artinya takut oleh musuh
dengan takut yang sangat. Mereka mendapat cobaan yang sangat besar, seperti yang
disebutkan di dalam hadis sahih dari Khabbab ibnul Art yang telah menceritakan
hadis berikut:
قُلْنَا:
يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَلَا تَسْتَنْصِرُ لَنَا؟ أَلَا تَدْعُو اللَّهَ لَنَا؟
فَقَالَ: "إِنَّ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ كَانَ أَحَدُهُمْ يُوضَعُ الْمِنْشَارُ
عَلَى مفْرَق رَأْسِهِ فَيَخْلُصُ إِلَى قَدَمَيْهِ، لَا يَصْرفه ذَلِكَ عَنْ
دِينِهِ، ويُمْشَطُ بِأَمْشَاطِ الْحَدِيدِ مَا بَيْنَ لَحْمِهِ وَعَظْمِهِ، لَا
يَصْرِفُهُ ذَلِكَ عَنْ دِينِهِ". ثُمَّ قَالَ: "وَاللَّهِ لَيُتِمَّنَّ اللَّهُ
هَذَا الْأَمْرَ حَتَّى يَسِيرَ الرَّاكِبُ مِنْ صَنْعَاءَ إِلَى حَضْرَمَوْتَ لَا
يَخَافُ إِلَّا اللَّهَ وَالذِّئْبَ عَلَى غَنَمِهِ، وَلَكِنَّكُمْ قَوْمٌ
تَسْتَعْجِلُونَ".
Kami berkata, "Wahai Rasulullah, mengapa engkau tidak meminta pertolongan
buat kami, mengapa engkau tidak berdoa kepada Allah untuk kami?" Maka Rasulullah
Saw. bersabda, "Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian ada seseorang dari
mereka yang diletakkan pada ubun-ubunnya sebuah gergaji, lalu ia, dibelah dengan
gergaji itu sampai kepada kedua telapak kakinya, tetapi hal itu tidak:
memalingkannya dari agamanya. Ada pula yang antara daging dan tulangnya
disisir dengan sisir besi, tetapi hal tersebut tidak menggoyahkan imannya dari
agamanya." Kemudian Rasulullah Saw. bersabda: Demi Allah,
sesungguhnya Allah pasti akan menyempurnakan agama ini hingga seorang pengendara
berjalan dari San'a ke Hadramaut tanpa merasa takut kecuali kepada Allah dan
serigala yang mengancam ternak kambingnya, tetapi kalian ini adalah kaum yang
tergesa-gesa.
Allah Swt. telah berfirman:
{الم*
أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ*
وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ
صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ}
Alif Lam Mim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja)
mengatakan, "Kami telah beriman," sedangkan mereka tidak diuji lagi? Dan
sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka
sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia
mengetahui orang-orang yang dusta. (Al-'Ankabut: 1-3)
Sesungguhnya hal seperti itu pernah dialami oleh para sahabat, yaitu cobaan
yang sangat besar pada hari menjelang Perang Ahzab.
Sebagaimana yang disebutkan di dalam firman-Nya:
إِذْ
جاؤُكُمْ مِنْ فَوْقِكُمْ وَمِنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَإِذْ زاغَتِ الْأَبْصارُ
وَبَلَغَتِ الْقُلُوبُ الْحَناجِرَ وَتَظُنُّونَ بِاللَّهِ الظُّنُونَا. هُنالِكَ
ابْتُلِيَ الْمُؤْمِنُونَ وَزُلْزِلُوا زِلْزالًا شَدِيداً. وَإِذْ يَقُولُ
الْمُنافِقُونَ وَالَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ مَا وَعَدَنَا اللَّهُ
وَرَسُولُهُ إِلَّا غُرُوراً
(Yaitu) ketika mereka datang kepada kalian dari atas dan dari bawah
kalian, dan ketika tidak tetap lagi penglihatan (kalian) dan hati kalian naik
menyesak sampai ke tenggorokan dan kalian menyangka terhadap Allah dengan
bermacam-macam purbasangka. Dan di situlah diuji orang-orang mukmin dan
diguncangkan (hatinya) dengan guncangan yang sangat. Dan (ingatlah) ketika
orang-orang munafik dan orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya berkata,
"Allah dan Rasul-Nya tidak menjanjikan kepada kami melainkan tipu daya."
(Al-Ahzab: 10-12), dan ayat-ayat selanjutnya.
Ketika Heraklius bertanya kepada Abu Sufyan, "Apakah kalian mememeranginya?"
Abu Sufyan menjawab, "Ya." Heraklius bertanya kembali, "Bagaimanakah keadaan
perang di antara kalian?" Abu Sufyan menjawab, "Silih berganti, terkadang dia
mengalami kemenangan atas kami, dan adakalanya kami mengalami kemenangan atas
dia." Heraklius menjawab, "Demikianlah para rasul mendapat cobaan, tetapi pada
akhirnya akibat yang terpuji berada di pihak para rasul."
*************
Firman Allah Swt.:
{مَثَلُ
الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ}
sebagaimana orang-orang yang terdahulu sebelum kalian. (Al-Baqarah:
214)
Yakni sebagaimana hukum yang telah berlaku atas mereka. Perihalnya sama
dengan makna yang terkandung di dalam ayat lain, yaitu firman-Nya:
فَأَهْلَكْنا
أَشَدَّ مِنْهُمْ بَطْشاً وَمَضى مَثَلُ الْأَوَّلِينَ
Maka telah Kami binasakan orang-orang yang lebih besar kekuatannya
daripada mereka itu (musyrikin Mekah) dan telah terdahulu (tersebut dalam
Al-Qur'an) perumpamaan umat-umat masa dahulu. (Az-Zukhruf: 8)
***********
Adapun firman Allah Swt.:
{وَزُلْزِلُوا
حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَى نَصْرُ
اللَّهِ}
mereka diguncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah
Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, "Bilakah datangnya pertolongan
Allah?" (Al-Baqarah: 214)
Artinya, bilakah mereka mendapat kemenangan atas musuh-musuh mereka dan
mereka berdoa di saat keadaan sempit dan susah agar pertolongan dan kemenangan
disegerakan.
************
Firman Allah Swt.:
{أَلا
إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ}
Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat. (Al-Baqarah:
214)
Seperti makna yang terkandung di dalam firman-Nya:
فَإِنَّ
مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya
sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (Alam Nasyrah: 5-6)
Yakni sebagaimana ada kesusahan, maka akan diturunkan pula pertolongan yang
semisal dengannya. Karena itulah maka disebutkan: Ingatlah, sesungguhnya
pertolongan Allah itu amat dekat. (Al-Baqarah: 214)
Di dalam sebuah hadis dari Abu Ruzain disebutkan:
"عَجب
رَبُّكَ مِنْ قُنُوط عِبَادِهِ، وقُرْب غَيْثِهِ فَيَنْظُرُ إِلَيْهِمْ قَنطين،
فَيَظَلُّ يَضْحَكُ، يَعْلَمُ أَنَّ فَرَجَهُمْ قَرِيبٌ"
الْحَدِيثَ
Tuhanmu merasa heran dengan keputusasaan hamba-hamba-Nya, padahal saat
pertolongan-Nya sudah dekat. Maka Tuhan memandang mereka yang dalam keadaan
putus asa itu seraya tertawa karena Dia mengetahui bahwa jalan keluar mereka
sudah dekat.
Tafsir Ibnu Katsir
0 Response to "Al-Baqoroh Ayat 214"
Posting Komentar